Saat Kapolri, Menkeu dan Imam Besar Istiqlal Sepanggung Nyanyi Bersama

Saat Kapolri, Menkeu dan Imam Besar Istiqlal Sepanggung Nyanyi Bersama

Usman Hadi - detikNews
Minggu, 11 Mar 2018 14:37 WIB
Menkeu, Menhub, Kapolri, dan Imam Besar Masjid Istiqlal memandu peserta menyanyikan lagu 'Indonesia Pusaka'. Foto: Usman Hadi/detikcom
Yogyakarta - Lagu 'Indonesia Pusaka' dikumandangkan dalam acara dialog nasional Indonesia Maju di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) hari ini. Lagu tersebut dinyanyikan bersama oleh ribuan peserta yang hadir di acara tersebut.

Adalah Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar yang bernyanyi dan memandu para peserta. Mereka mengajak para peserta berdiri dan bersama-sama bernyanyi dengan mereka.

Setelah peserta berdiri, Budi melantunkan puisi berjudul 'Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu' karya KH A Mustofa Bisri (Gus Mus). Di sela pelantunan puisi, Tito, Sri Mulyani dan Umar memandu peserta menyanyikan lagu 'Indonesia Pusaka'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan peserta yang sedari tadi berdiri pun menyambut ajakan tersebut dengan menyanyikan lagu 'Indonesia Pusaka' bersama-sama. Lalu, para peserta ini melambaikan tangannya ke atas mengikuti irama musik.

Aku masih sangat hafal nyanyian itu.

Nyanyian kesayangan dan hafalan kita bersama, sejak kita di sekolah rakyat.

Kita berebut lebih dulu menyanyikan ketika anak-anak disuruh menyanyi di depan kelas satu persatu.

Aku masih ingat betapa kita gembira, saat guru kita mengajak menyanyikan lagu itu bersama-sama.

Sudah lama sekali, pergaulan sudah tidak seakrab dulu lagi, masing-masing sudah terseret kepentingan sendiri atau tersihir pesona dunia.

Dan kau kini entah di mana Tapi masih sangat hafal nyanyian itu sayang.

Hari ini, ingin sekali aku menyanyikannya kembali bersamamu.

Indonesia tanah air beta
pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
tetap di puja-puja bangsa
di sana tempat lahir beta
dibuai dibesarkan bunda
tempat berlindung di hari tua
sampai akhir menutup mata.

Aku merindukan rasa haru dan iba di tengah kobaran kebencian dan dendam serta maraknya rasa tega
Hingga kini ada saja yang mengubah lirik lagu kesayangan kita itu dan menyanyikannya dengan nada sendu.

Indonesia air mata kita
bahagia menjadi nestapa
Indonesia kini tiba-tiba
slalu dihina-hina bangsa
di sana banyak orang lupa
dibuai kepentingan dunia
tempat bertarung berebut kuasa
sampai entah kapan akhirnya.

Sayang di manakah kini kau
Mungkinkah kita menyanyi lagu kesayangan kita itu dengan akrab seperti dulu. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads