Anggota Muslim Cyber Army Ungkap Jadwal Perang Mereka di Medsos

Anggota Muslim Cyber Army Ungkap Jadwal Perang Mereka di Medsos

detikX - detikNews
Minggu, 11 Mar 2018 12:36 WIB
Foto: Polisi membekuk 6 orang pelaku penyebaran isu provokatif dan ujaran kebencian (hate speech) yang tergabung dalam Muslim Cyber Army (MCA). (Rengga Sancaya-detikcom)
Jakarta - Anggota Muslim Cyber Army (MCA) Ramdhani mengungkapkan mereka punya jadwal perang di media sosial. Sebelum memulai perang, para anggota MCA terlebih dahulu masuk dan memantau beberapa grup di media sosial.

"Di grup opini itu kita nggak ada apa-apa, ya kita hanya mantau. Kita juga masuk ke grup-grup yang sering menista," ujar Ramdhani dalam wawancara khusus dengan detikX pada Senin (5/3/2018).

Dari grup tersebut anggota MCA kemudian akan menarik akun yang dinilai sebagai lawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari situ kita bisa tarik akunnya. Nah, kita juga ada jadwal perang tertentu. Misalnya jam subuh kita perang, pukul 13.00 WIB, dan pukul 20.00 WIB," ungkapnya.

"Jadi nanti akan kita pajang 25 link. Terus akun yang berkoar-koar menghina Islam kita pajang. Akun tersebut kita serang ramai-ramai dan kita 'bunuh'. Khusus kami-kami ini, karena kami admin, kami serang admin lawan," imbuhnya.


Perang di medsos itu terjadi di grup rahasia dan tertutup. Orang luar tidak bisa melihatnya.

"Dan setahu saya, grup sniper itu ada 20-an. Jadi setiap pukul 20.00 WIB itu kita ada serangan gabungan. Pukul 20.00 WIB itu adalah waktunya akun-akun kuat, jadi kita gabung sama grup-grup lain," katanya.

Sementara itu anggota MCA lainnya Rizky Surya mengungkapkan telah menumbangkan banyak akun. "Yang saya hitung sendiri nih, ya, akun yang saya masuki itu ada 26 akun grup sniper. Kalau jumlah korban akun yang kita shutdown ada ribuan," tutur Rizky.

Wawancara lengkap detikX dengan para anggota MCA yang kini ditahan di rutan Dirsiber Polri bisa dibaca di sini. (nvl/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads