"Sebelumnya yang bersangkutan beliau sedang makan-makan bersama stafnya di daerah Taman Wisata Matahari," kata Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading di lokasi kejadian, Cilember, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018).
Setelah makan, Hari meminta sopirnya untuk diambilkan minum yang ada di mobil. Maka beranjaklah sopir untuk mengambil minum. Namun saat kembali ke lokasi Hari menunggu minum, si sopir sudah tak melihat majikannya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sopir sempat mencari keberadaan majikannya itu. Namun nahas, tubuh Hari justru ditemui keesokan harinya, Sabtu (10/3) pagi pukul 06.30 WIB. Dia ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
"Situasi air sangat deras di sini, jadi ada pertemuan sungai besar dan sungai kecil. Karena begitu derasnya, akhirnya pencarian dilanjutkan pada tadi pagi. Sekitar 06.30 WIB kita temukan sudah dalam meninggal dunia sekitar 100 meter di TKP ke arah hilir," kata Dicky.
Jenazah Hari diangkat dari Sungai Ciliwung dalam keadaan memar di sekujur tubuh. Diduga, Hari terantuk saat terbawa derasnya arus sungai.
"Tubuhnya banyak luka karena terjatuh di sungai. Di sungai ada batu-batunya, jadi karena arus begitu deras jadi ada luka memar di sekujur tubuh dan kepala. Kebanyakan memar luka-luka, biru matanya beliau bagian depan kanan jadi karena terantuk-antuk di batu ini. Kita lihat sendiri sungainya sudah terkikis tanahnya juga," jelas Dicky. (idn/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini