Ditemui di Bangsal Bougenvile, RSUD dr Tjitro Wardoyo, Ana menceritakan bagaimana bahagianya putri semata wayangnya saat diajak naik tank jenis M113 milik TNI AD itu.
"Saya tidak tahu kenapa, tadi anak saya terlihat senang sekali. Dia mengaku bahagia bisa naik tank pertama kali, dia juga naik di depan sendiri dekat sopir tank," ujar Ana.
Selain Ana dan putrinya, terdapat 20 orang lain yang menaiki tank yang sama. Terdiri dari 3 orang tentara, satu kepala PAUD, dan siswa berikut orangtuanya berjumlah 16 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seakan mendapatkan firasat, Ana mengaku tidak ingin jauh dari putrinya ketika menaiki tank. Dia pun selalu duduk berdekatan dengan Anindia meskipun seorang tentara yang mendampingi mereka mengatakan bahwa semua aman.
"Pak tentaranya bilang bahwa semua aman, semua akan baik-baik saja, tapi saya inginnya dekat dengan anak. Saya pegangi terus anak saya," tutur warga Kelurahan Sindurejan RT 01 RW 05, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo itu.
Tank itu sendiri menurutnya hanya berjalan bolak balik di Sungai Bogowonto dengan tujuan memberikan pengalaman kepada siswa PAUD untuk menaiki salah satu kendaraan militer TNI.
Saat detik-detik terjatuhnya tank ke dalam sungai Bogowonto, Ana mengaku tidak merasakan hal aneh. Mengingat saat berangkat pun, semua tank dalam keadaan baik.
"Seingat saya semua baik-baik saja, hanya ketika sampai tengah, mesin tank kelihatannya tiba-tiba mati. Tank pun langsung menukik ke bawah. Saya spontan peluk anak saya dan melambai-lambai ke atas minta tolong karena saya tidak bisa berenang," ungkap Ana.
Ketika itu, Ana melihat salah satu tentara langsung menyelamatkan putrinya. Sementara dirinya hanyut hingga sekitar 5 menit hingga kemudian ada seseorang yang menolongnya.
"Perasaan saya saat itu sangat shock sekali. Apalagi melihat anak saya sempat pingsan dan dijungkirbalikkan untuk mengeluarkan air yang tertelan. Tapi alhamdulillah sekarang sudah selamat," ungkapnya.
Menurut Ana, ada empat korban yang dirawat di RSUD dr Tjitro Wardoyo termasuk putrinya. Tiga orang siswa PAUD Ananda, dan satu orang pengasuh siswa.
Sampai saat ini, Anindia masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Belum ada dari TNI yang menjenguk atau menjelaskan nanti seperti apa. Tapi yang penting anak saya selamat," jelasnya. (bgs/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini