"Kenapa Anda memutuskan bahwa otoritas Rusia, termasuk saya, memberikan izin kepada siapapun untuk melakukan ini?" tanya Putin dalam wawancara terbaru dengan televisi AS, NBC, seperti dilansir AFP, Sabtu (10/3/2018).
Kantor Penasihat Khusus AS Robert Mueller tengah menyelidiki dugaan kolusi antara tim kampanye Presiden Donald Trump dengan Rusia dalam pilpres 2016. Bulan lalu, Mueller merilis dakwaan pidana mencampuri pilpres AS terhadap 13 warga dan tiga perusahaan Rusia. Mereka yang didakwa dicurigai melakukan operasi konspirasi untuk mendukung tim kampanye Trump dan menjatuhkan Hillary Clinton, rival Trump saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dokumen dakwaan setebal 37 halaman yang dirilis Mueller, dijelaskan cara dan metode yang digunakan 13 warga dan tiga perusahaan Rusia itu dalam mencampuri pilpres 2016. Namun Putin mengindikasikan dirinya sejauh ini tidak melihat bukti yang menunjukkan kiprah 13 warganya melanggar aturan hukum AS.
"Apakah kita yang memberlakukan sanksi pada Amerika Serikat? AS yang memberlakukan sanksi kepada kami," sebutnya.
"Kami di Rusia tidak bisa mengadili siapa saja yang tidak melanggar aturan hukum Rusia... Setidaknya kirimkan dokumennya (dakwaan) kepada kami... Beri kami dokumennya. Beri kami permintaan resmi. Dan kami akan memeriksanya," imbuh Putin.
Tahun lalu, sejumlah badan intelijen AS menyimpulkan bahwa Putin sendiri telah mengarahkan upaya intelijen luas untuk mempengaruhi pilpres AS untuk mengganggu tim kampanye Hillary dan mendorong kesempatan Trump untuk menang. Putin menyangkal kesimpulan itu.
"Apakah ada yang sungguh percaya bahwa Rusia, ribuan mil jauhnya... mempengaruhi hasil pemilu? Tidakkah itu terdengar konyol bahkan untuk Anda?" tanya Putin.
"Bukan tujuan kami untuk mencampuri. Kami tidak melihat tujuan apa yang akan kami capai dengan mencampuri. Tidak ada tujuan," ucapnya lagi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini