Inggris: Eks Mata-mata Rusia dan Putrinya yang Diracun Masih Kritis

Inggris: Eks Mata-mata Rusia dan Putrinya yang Diracun Masih Kritis

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Sabtu, 10 Mar 2018 04:05 WIB
Foto: Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd. (REUTERS/Peter Nicholls).
London - Eks mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, masih kritis usai diracun menggunakan gas saraf di Salisbury, Inggris. Keduanya kini masih dirawat di rumah sakit.

"Ini masih sangat serius bagi dua orang yang memang menjadi subyek dari serangan keterlaluan ini," kata Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd saat mengunjungi lokasi tempat Sergei Skripal dan putrinya ditemukan pingsan, seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/3/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia meyebut perlu waktu untuk memastikan apa dampak yang dialami kedua orang tersebut. Sumber gas saraf itu juga perlu dipastikan.

"Dalam hal pilihan lebih lanjut, itu harus menunggu sampai kita benar-benar tahu apa akibat yang akan terjadi, dan sumber sebenarnya dari gas saraf ini," ujarnya.

Selain Sergei Skripal dan putrinya Yulia, serangan gas itu juga mencederai 21 orang lainnya. Beberapa di antaranya merupakan petugas.

"Ada sekitar 21 orang dirawat," kata kepala polisi Wiltshire, Salisbury, Kier Pritchard seperti dilansir AFP.



Dia mengatakan para korban sudah dibawa ke rumah sakit setelah kejadian itu. Mereka menjalani serangkaian perawatan termasuk tes darah.

"Sejumlah dari mereka telah melalui proses perawatan di rumah sakit, mereka menjalani tes darah, mereka mendapat perawatan berupa bantuan dan anjuran," sebut dia.



Diberitakan sebelumnya, Sergei Skripal (66) yang pernah menjadi kolonel dalam Dinas Intelijen Militer Rusia, GRU dan pernah menjadi agen ganda untuk Rusia juga Inggris, ditemukan tak sadarkan diri bersama putrinya, Yulia (33), di Salisbury, Inggris pada Minggu (4/3) sore waktu setempat. Seorang polisi yang pertama mendatangi lokasi kejadian di dekat pusat perbelanjaan setempat, juga jatuh sakit dan kini dalam kondisi serius di rumah sakit.

Dugaan sementara menyebut Skripal dan putrinya tak sadarkan diri usai terpapar gas saraf. Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, sebelumnya memperingatkan Rusia bahwa respons tegas akan diberikan jika terbukti negara itu mendalangi insiden ini. Rusia telah menyangkal keterlibatannya dan menyebut komentar Johnson itu terlalu 'liar'. (abw/abw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads