Dulunya Kebun binatang Tinjomoyo merupakan rujukan warga Kota Semarang yang ingin melihat berbagai jenis fauna dan flora dengan suasana hutan yang rindang. Namun tahun 2007, seluruh hewan dipindah ke lokasi baru di daerah Mangkang Semarang.
Kala itu ada banjir besar di Kaligarang sehingga akses berupa jembatan terputus. Pemerintah Kota Semarang kemudian memutuskan memindahkan lokasi kebun binatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kini nama lokasi bekas kebun binatang itu dikenal sebagai hutan wisata Tinjomoyo. Sejak terbengkalai, ternyata masih banyak wisatawan yang datang untuk berfoto di jembatan kayu, jembatan merah atau di sungai. Namun beberapa tahun lalu, jembatan kayu yang mulai lapuk sudah diperbaiki menjadi jembatan beton yang kokoh.
Jembatan kokoh itu merupakan pertanda kalau hutan wisata Tinjomoyo akan dihidupkan kembali. Kegiatan outbond beberapa kali digelar di sana, termasuk sejumlah komunitas yang melakukan kegiatan mereka.
![]() |
Pemkot Kota Semarang pun mulai serius menggarap kembali Tinjomoyo. Lokasi itu akan disulap menjadi tempat instagramable, salah satunya dengan dipasangi hammock atau ayunan pohon warna-warni.
Selain itu, kini sedang disiapkan Pasar Semarangan Tinjomoyo yang akan mulai dibuka 17 Maret 2018 mendatang. Uniknya pasar tersebut tidak menggunakan transaksi uang tunai, melainkan digital.
"Jadi nanti semua transaksi non tunai, pakai aplikasi, jadi pakai handphone atau gadget tinggal ditempel. Nanti isi saldo dulu, semacam itu," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi alias Hendi saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Jumat (9/3/2018).
Meski pembayarannya modern, suasana akan dibuat tradisional dan mayoritas adalah pedagang kuliner. Makanan yang disajikan tidak hanya khas Semarang, namun juga ada Arab, China, India, seperti halnya kebhinnekaan yang digambarkan maskot Kota Semarang, Warak Ngendhog.
![]() |
"Sasarannya memang agar menjadi agenda wisata. Mempromosikan kuliner, tapi nanti juga akan ada yang berjualan kerajinan tangan," lanjutnya.
Dalam 3 bulan pertama, Pasar Semarangan Tinjomoyo akan dibuka hari Sabtu mulai pukul 15.00 WIB hingga 21.00 WIB. Jika animo masyarakat cukup tinggi, maka akan ditambah waktu operasionalnya.
"Di luar waktu itu masyarakat juga dapat menggunakan area Pasar Semarangan untuk santai-santai atau joging," ujar Hendi.
Ia menjelaskan, lokasi hutan Tinjomoyo merupakan daerah ruang terbuka hijau yang masih menjadi aset Kota Semarang. Total luasnya 57 hektar sehingga masih banyak peluang untuk menggarapnya jadi destinasi wisata.
![]() |
"Tinjomoyo itu ruang terbuka hijau, punya bebrapa tumbuh-tumbuhan yang sifatnya dilindungi. Kalau sekarang itu rutin ada hammock, atau orang biasa kemah, atau outbond," jelasnya.
Saat ini akses menuju Tinjomoyo memang belum memiliki petunjuk jalan khusus. Jika ingin ke sana bisa melewati Jalan Karang Rejo samping gedung PLN Jateng-DIY Jatingaleh. Setelah menelusuri jalan dan melewati kampus Unika, belok ke kiri di jalan menurun. Atau bisa dengan membuka google maps dengan kata kunci "JL. Tinjomoyo".
Suasana sejuk masih bisa dirasakan di sana. Bekas kandang dari beton juga masih bisa terlihat. Hutan wisata Tinjomoyo mungkin bisa menjadi pilihan wisatawan yang penat dengan riuhnya kehidupan kota dan bersantai menghirup udara hutan di tengah Kota Semarang. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini