"Ada juga (kasus) yang canggih kayak e-KTP. Lagi sidik sekarang," kata Laode dalam kegiatan Penutupan Rakernis Bareskrim Polri 2018 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (8/3/2018).
Laode menyebut kasus e-KTP terbilang canggih karena hampir sempurna. Namun dikatakannya, tidak ada kejahatan yang sempurna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada kejahatan yang sempurna. e-KTP kalau kita lihat rancangan awalnya sempurna sekali. Tapi ada sisa-sisa kebajikan Tuhan. Kita dapati ada fee, disambung-sambung akhirnya keliatan," jelas Laode.
Dia bilang salah satu petunjuk KPK dalam mengkonstruksikan kejahatan korupsi e-KTP adalah dari Johannes Marliem. Namun Laode tak mau jelaskan lebih detail soal kasus yang sedang disidiknya tersebut.
"Yang Johannes Marliem, dia meninggalkan jejak di mana-mana," ujar Laode. (aud/rvk)