Calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berkeliling kota Semarang dengan sepedanya sejak pagi tadi. Ia blusukan ke beberapa titik termasuk daerah terdampak rob.
Dalam keterangan yang disampaikan tim media Ganjar Pranowo kepada detikcom, gowes Ganjar dan rombongan komunitas sepeda Samba dimulai dari kontrakannya di Jalan Tengger kemudian ke Pasar Karangayu dan berhenti di posko PDIP Jalan Kolonel Sugiyono. Perjalanan dilanjutkan menuju Bandarharjo, Kanal Banjir Timur, Kolam Retensi Kaligawe, Jalan Kaligawe, Terboyo, dan Genuk.
Rute Kaligawe dan Terboyo merupakan lokasi yang terdampak rob. Ganjar menyempatkan berhenti di pertigaan Pasar Waru di Jalan Sawah Besar melihat proses normalisasi Kanal Banjir Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini penyelesaian pintu air, kolam retensi ini akan membantu menyedot air yang biasanya bikin banjir di Kaligawe. Air Kaligawe akan disedot lalu dilarikan ke Kanal Banjir Timur," kata mandor Agung Pusmargiono, Kamis (8/3/2018).
![]() |
Setelah memantau jalan, Ganjar blusukan menggunakan sepedanya ke Kampung Kisiksari Kelurahan Bandarharjo RT 4 RW 1, Kecamatan Semarang Utara. Di sana ia datang ke salah satu rumah yang hampir setiap hari terdampak rob dan banjir.
Kalau tidak hujan air saja masuk apalagi kalau hujan, masuk tinggi sampai kasur, kami tidak bisa tidur," kata warga yang dikunjungi, Muayanah (50).
Pipi Ganjar Dicubit Pedagang Pasar
Kegiatan blusukan Ganjar menggunakan sepeda sempat diwarnai peristiwa lucu ketika ia berada di Pasar Karangayu. Ketika Ganjar masuk ke pasar tiba-tiba seorang ibu berkerudung menerobos kerumunan dan mencubit dua pipi Ganjar. "Hiihh, gemes aku Pak Ganjar," kata perempuan itu dengan suara keras.
Ganjar belum sempat bereaksi karena kaget, tapi ibu itu langsung nyelonong pergi. Sambil tertawa, Ganjar melanjutkan blusukan di dalam pasar dengan berjalan kaki dan ternyata ia bertemu dengan ibu yang mencubitnya.
"Lho, tiwas lari-lari kok sampai sini juga. Saya yang tadi nyubit, pak," kata perempuan bernama Hikmah (35) itu.
"Oalah sampeyan to, lha kenapa kok njiwit (nyubit)?" tanya Ganjar.
![]() |
Ternyata Hikmah mengaku sedang ikut program hamil dan sengaja mencubit Ganjar agar ketularan tinggi dan tampan. Sontak pengakuan polos itu membuat warga di sana tertawa.
"Gemes, Pak. Semoga anak saya nanti ngganteng, putih, dhuwur (tinggi), kayak Pak Ganjar," kata Hikmah. Dialog ringan pun berlanjut dengan diwarnai tawa.