Baliho Anis Matta dan Jurus Sekali Dayung PKS Jelang Pilpres

Baliho Anis Matta dan Jurus Sekali Dayung PKS Jelang Pilpres

Erwin Dariyanto - detikNews
Kamis, 08 Mar 2018 10:18 WIB
Foto: Faiq Hidayat/detikcom
Jakarta - Sejak tak menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai 10 Agustus 2015, nama Anis Matta seperti menghilang dari panggung politik. Nama politikus kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968 itu muncul kembali pada pertengahan Januari lalu.

Dia menjadi satu dari sembilan calon presiden atau calon wakil presiden yang diunggulkan oleh PKS. Di saat bersamaan, baliho yang menampilkan gambarnya tersebar di beberapa titik di luar pulau Jawa, seperti Banjarmasin dan Makassar. Dalam gambar di baliho tersebut, Anis tampil bergaya milenial. Mengenakan celana jeans, T-shirt warna hitam dipadu jas warna abu-abu dan berpose dengan tangan di saku. Di bagian bawah baliho ada tanda tangan dan tulisan nama Anis Matta lengkap dengan tanda pagar #Capres2019.

Baca juga: Muncul Baliho Anis Matta Capres, Fahri: Itu Simbol Perlawanan Kader PKS

Pada 3 Februari 2018, Anis tampil memberikan orasi kebangsaan di acara Musyawarah Kerja Nasional Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI). Tema orasinya, 'Arah Baru Indonesia'.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah merupakan Presiden Keluarga Alumni KAMMI. Saat Anis Matta menjadi Presiden PKS, Fahri menjadi salah satu wakil sekjen partai itu.

Baca juga: Anis Matta: Indonesia Perlu Lompatan Besar agar Bisa Terbang Tinggi

Kemunculan Anis Matta dalam bentuk baliho dan orasi kebangsaan tersebut menjadi salah satu bagian dari sosialisasi dirinya sebagai Capres-Cawapres yang dijagokan PKS. Delapan Capres-Cawapres PKS lainnya juga ditugaskan melakukan sosialisasi ke daerah-daerah.

Baca juga: PKS Putuskan Capres-Cawapres 2019, dari Anis Matta hingga Tifatul

"Jadi sejak sekarang sampai bulan Juni (Capres PKS) diminta meningkatkan elektabilitas. Makanya ustaz Anis bekerja, Ahmad Heryawan bekerja, Tifatul bekerja," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera saat berbincang dengan detikcom, Rabu (7/3/2017) malam. "Saya tampil di media sosial," lanjut Mardani.

PKS tak membiarkan Capres-cawapresnya melakukan sosialisasi sendiri. Partai menyiapkan 4 tim pendamping yang berasal dari Dewan Syariah Pusat, Majelis Pertimbangan Pusat, Tim Media dan Tim Pendamping semacam sekretaris pribadi.

"Di luar tim yang disediakan partai, (Capres-Cawapres PKS) bisa menyiapkan tambahan sendiri," kata Mardani.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan sosialisai capres-cawapres PKS dilakukan bersamaan dengan dukungan pemenangan Pilkada di daerah-daerah. "Ini proses sedang berjalan, saya kira masing-masing sudah melakukan komunikasi publik," kata Hidayat.

Pada Juni nanti, kata Mardani, DPP PKS akan melakukan evaluasi mulai dari elektabilitas sampai popularitas kesembilan capres-cawapres PKS tersebut. Setelah mengerucut pada satu nama, DPP PKS akan membentuk tim untuk menjalin komunikasi dengan partai lain dan berkoalisi mengusung Capres-Cawapres. (erd/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads