Kemungkinan Sebab Harimau Bonita Menyimpang Usai Mangsa Manusia

Kemungkinan Sebab Harimau Bonita Menyimpang Usai Mangsa Manusia

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 08 Mar 2018 09:07 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Harimau Bonita menyimpang perilakunya usai memangsa Jumiati, disebut mencoba meniru kucing biasa. Forum konservasi harimau, Forum HarimauKita (FHK) memberi penjelasan kemungkinan perubahan sikap si Bonita.

"Yang pertama yang mungkin terjadi, itu harimau sebenarnya belum dewasa penuh, masih remaja, mungkin baru 1-2 tahun kalau dilihat dari video. Waktu masih agak kecil, itu indikasinya adalah dia kehilangan induknya saat dia berada di wilayah tersebut," kata Ketua Forum HarimauKita Munawar Kholis saat dihubungi, Kamis (8/3/2018).


Kholis menyebut Forum HarimauKita turut terlibat memantau perkembangan harimau Bonita bersama beberapa lembaga lain seperti BBKSDA Riau, WWF, dan lainnya, yang tergabung dalam sebuah tim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kembali ke hubungan antara perubahan perilaku harimau Bonita dengan faktor kehilangan induk. Menurut Kholis, induk harimau dalam mengasuh anak-anaknya punya kebiasaan melipir jauh dari habitat aslinya. Jika sang induk, dalam hal ini Bonita, tewas diburu, sang anak pasti akan tetap berada di tempat asuh itu.

"Bisa jadi induknya kemudian mati akhirnya anaknya berkeliaran di situ. Dia masih mencium keberadaan induknya. Kan mereka berkomunikasi pakai kelenjar yang dikeluarkan melalui urine," tutur Kholis.


Faktor selanjutnya, kata Kholis, harimau Bonita menjadi menyimpang karena mungkin kemampuan berburunya menurun. Jika demikian, harimau dikatakannya cenderung mencari mangsa yang mudah ditangkap.

Manusia, kata Kholis, masuk dalam salah satu kriteria atau incaran harimau yang kemampuan berburunya menurun.

"Kalau dia sakit, punya penyakit tertentu, kemampuan berburunya akan menurun. Dia sakit kemudian dia mencari buruan yang mudah ditangkap. Ya kayak cari ternak mungkin di situ ada orang miara ternak yang tidak dikandangkan misalnya," jelas Kholis.

"Atau, dia lebih mau nangkap orang itu lebih mudah diburu. Jadi ada kasus dia nerkam orang," imbuhnya.


Kepala Bidang I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo, sebelumnya menjelaskan hewan ganas itu kini seperti ingin menjadi kucing yang dekat dengan manusia.

"Jadi sepertinya harimau itu ingin berperilaku seperti kucing yang bisa beradaptasi dengan lingkungan manusia. Bonita sepertinya ingin bermanja-manja dengan manusia. Itu kesan yang kita prediksi dari sikap Bonita itu," kata Hutomo. (gbr/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads