Kata Pejabat Kopertis V Kesulitan Cek Mahasiswi Bercadar Saat Ujian

Kata Pejabat Kopertis V Kesulitan Cek Mahasiswi Bercadar Saat Ujian

Usman Hadi - detikNews
Rabu, 07 Mar 2018 19:54 WIB
Foto: AFP Photo/Menahem Kahana
Yogyakarta - Keberadaan mahasiswi bercadar di kampus menjadi polemik di masyarakat. Dua kampus di Yogyakarta mendata membina mahasiswi bercadar. Kopertis Wilayah V Yogyakarta bisa memakluminya, karena punya pengalaman khusus menghadapi mahasiswi bercadar.

Polemik ini berawal dari kebijakan UIN Sunan Kalijaga mendata dan membina mahasiswi bercadar. Langkah UIN Yogya ini disusul Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Alasan UIN Yogya adalah mengantisipasi paham radikal masuk kampus, serta tak ingin kecolongan dengan praktik perjokian di antara mahasiswi bercadar saat ujian dilangsungkan.

Koordinator Kopertis Wilayah V, Bambang Supriyadi, mengatakan kekhawatiran kampus terhadap praktek perjokian di antaranya mahasiswi bercadar sebenarnya masuk akal. Sebab, sangat sulit bagi pengawas ujian memastikan apakah benar yang datang adalah yang bersangkutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kan tidak mudah. Saya punya pengalaman dulu, setiap kali (ujian kampus) anak itu (mahasiswi bercadar) harus dibawa ke kamar mandi, harus dipastikan oleh pegawai saya yang juga perempuan," kata Bambang yang juga dosen Fakultas Teknik UGM ini kepada detikcom, Rabu (7/6/2018).

Baca juga: Baca juga: UAD Yogyakarta Larang Mahasiswinya Kenakan Cadar Saat Ujian

Peristiwa yang dialami Bambang ini terjadi saat mahasiswa Teknik Sipil UGM melakukan ujian di tahun 2000-an dulu. Pengecekan yang dilakukan petugas, kata Bambang, yakni hanya sebatas memastikan yang datang saat ujian adalah mahasiswinya bukan orang lain.

"Kalau sekarang sebenarnya tidak ada masalah karena ada fingerprint. Fingerprint itu bisa dilihat dari mata dan bisa dilihat dari jarinya, itu sangat membantu," jelasnya.

"Yang repot lagi, bisa dibayangkan kalau yang di dalam cadar itu orang lain apalagi laki-laki yang masuk ke kamar mandi perempuan itu kan jadi masalah," lanjutnya.

Baca juga: Kopertis V Yogya: Aturan Pemakaian Bercadar Menjadi Domain Kampus

Oleh sebab itu, kata Bambang, sebenarnya tidak menjadi masalah bila ada sebuah kampus mendata mahasiswinya yang bercadar. Apalagi bila pendataan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui ciri-ciri mahasiswi bercadar yang ada di kampus.

"Menurut saya kok (pendataan) tidak ada masalah. Karena untuk memudahkan. Supaya apa, nanti kalau kuliah itu ya berarti yang datang dia. Kalau ujian yang datang itu dia, itu contohnya," tutupnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads