Penting, Begini Caranya Bedakan Petugas PLN Asli dan Palsu

Penting, Begini Caranya Bedakan Petugas PLN Asli dan Palsu

Ragil Ajiyanto - detikNews
Rabu, 07 Mar 2018 18:54 WIB
Manager PLN Rayon Boyolali, Deni Muhamad Abrar. Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom
Boyolali - Komplotan pelaku pencurian dengan pemberatan (Curat) yang dibekuk Polres Boyolali, dalam aksinya mengaku sebagai petugas PLN yang hendak memperbaiki gangguan listrik di rumah korban. Lalu, bagaimana membedakan petugas PLN asli dan palsu?

Manager PLN Rayon Boyolali, Deni Muhamad Abrar, menyatakan baju seragam bertuliskan PLN yang dipakai salah satu pelaku saat beraksi, dipastikan seragam palsu. Begitu pula dengan ID card PLN yang dipakai pelaku tersebut.

"Bukan, kami tekankan disini, PLN tidak pernah memproduksi ID card dan baju seragam seperti ini. Ini jelas palsu," ujar Deni Muhamad Abrar, dalam jumpa pers ungkap kasus Curat bermodus mengaku petugas PLN di Mapolres Boyolali, Rabu (7/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deni juga menegaskan, dalam setiap tugasnya, petugas selalu dibekali surat tugas resmi dari PLN. Petugas PLN juga tidak serta merta bisa masuk ke rumah pelanggan.

"Batas kewenangan kita hanya sampai pada KWH meter yang ada di luar rumah pelanggan," kata Deni.


Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat luas untuk bisa membedakan petugas PLN asli dengan petugas PLN gadungan. Caranya, dengan menanyakan surat tugasnya tersebut.

"Tolong tanyakan surat tugasnya dan tidak ada petugas PLN yang masuk ke rumah-rumah dalam hal pemeriksaan (instalasi) dan lain sebagainya. Perlu kami tegaskan disini, kita (petugas PLN) tidak pernah masuk ke rumah pelanggan, karena instalasi itu adalah tanggungjawabnya pelanggan itu sendiri," jelasnya.

Sejumlah kegiatan petugas PLN ke rumah-rumah pelanggan yakni hanya pengecekan atau pembacaan kwh meter. Kemudian ada tim P2TL. Namun tim penertiban tenaga listrik ini dalam bekerja selalu didampingi petugas kepolisian.

Baju bertuliskan PLN yang disita dari tangan komplotan pencurian di Boyolali. Baju bertuliskan PLN yang disita dari tangan komplotan pencurian di Boyolali. Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom

Pihaknya menyatakan sudah melakukan sosialisasi ke desa-desa dan akan terus dilakukan. Pasalnya, kasus seperti ini dicurigai juga terjadi di daerah lain. Sehingga masyarakat diharapkan waspada.

Dalam kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Willy Budiyanto menambahkan agar masyarakat bisa menghubungi Babinkamtibmas di desanya jika terjadi kejadian.

Empat dari 5 anggota komplotan pencurian bermodus petugas PLN gadungan ditembak polisi. Empat dari 5 anggota komplotan pencurian bermodus petugas PLN gadungan ditembak polisi. Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom

"Di setiap desa kan ada Babinkamtibmas. Itu adalah garda polisi yang terdepan. Mari masyarakat agar tau nomor teleponnya, sehingga komunikasinya mudah. Jika terjadi kejadian, bisa langsung menginformasikan ke polisi. Jika polsek agak jauh bisa menginformasikan ke Babinkamtibmas. Karena kecepatan laporan juga sangat mendukung proses pengungkapan perkara," imbau Willy.

Seperti diberitakan sebelumnya, 5 orang komplotan Curat dengan modus mengaku petugas PLN dibekuk Polres Boyolali. Empat di antaranya terpaksa ditembak kakinya karena berusaha kabur. Komplotan itu telah beraksi di dua rumah warga di Boyolali Kota dan berhasil menggasak sejumlah perhiasan dan uang tunai. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads