Sandi: Pihak Swasta Tawarkan Lahan untuk RPTRA, tapi Ada Syaratnya

Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku ditawari lahan oleh sejumlah pihak untuk dijadikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Namun ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi agar lahan milik swasta itu bisa digunakan.

"Privat, kemarin menyatakan bahwa ada beberapa teman yang berbicara. Mereka mau menjadikan tempat ini ruang terbuka hijau. Tapi mereka minta beberapa hal. Satu, mungkin pengurangan dari segi PBB-nya," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018).

Baca juga: Sandiaga Tak Ingin CSR RPTRA Jadi Ajang Iklan oleh Swasta

Syaratnya tidak hanya soal pengurangan pajak. Pihak swasta itu juga meminta agar lahan tersebut dapat digunakan untuk beriklan serta dari aspek pengelolaan lahan.

"Kedua, bagaimana 20 persen dari ruangan itu bisa buat beriklan. Tidak apa-apa, saya bilang. Kalau itu beriklan, beriklan. Kalau CSR, CSR. Jadi kita bagi dua. Ketiga, masukan mereka bahwa mereka ingin penguasaannya tetap di mereka, termasuk maintenance juga di mereka, termasuk juga keamanan dan lain sebagainya. Fine," papar Sandiaga.

Sandiaga menuturkan akan mengkaji penawaran tersebut. Sebab, Pemprov DKI memang kekurangan lahan untuk dijadikan lokasi RPTRA.

"Nah itu yang akan kita dorong untuk pengadaan penambahan ruang-ruang terbuka bagi masyarakat," terang Sandiaga.

Baca juga: Dinas Perumahan DKI: Cari Tanah buat RPTRA Susah

Sandiaga sebelumnya mengatakan akan mencari cara agar Pemprov DKI bisa menambah RPTRA. Dia juga berencana mengajak pihak swasta.

"Kalau masyarakat membutuhkan RPTRA, saya rasa wajib pemerintah memberikan solusinya. Walaupun sudah habis dari segi lahan maupun anggaran, kita cari," ujar Sandi di Balai Kota, Senin (5/3). (zak/idh)