"Begini ya, itu kan suatu survei dan kita tidak bisa melarang orang beropini membuat survei dan lain-lain," kata Tri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman Kav 55, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Tri meyakini suaminya tidak ada keinginan sama sekali untuk terjun ke dunia politik. Tri mengatakan, Tito adalah seorang polisi profesional yang mengabdikan diri kepada Negara dalam menjaga keamanan Tanah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita yang menyenangi diving itu kembali meengaskan bahwa Tito tidak akan turun untuk berpolitik setelah pensiun nanti. Tri menilai beban suaminya cukup berat mengemban sebagai Kapolri, apalagi jika harus menjadi pemimpin negara.
"Sekarang pun kalau bisa selesai (menjadi Kapolri-red) selesai nih, jadi Kapolri, pusing. Karena sudah habis waktu bagi keluarga dan tidak bisa enjoy menikmati hidup, karena semua 24 jam beliau memberikan dirinya kepada masyarakat untuk keamanan negara," sambung Tri.
Tri sendiri tidak ingin berandai-andai, jika suatu saat ada yang mengusung suaminya menjadi Cawapres. "Enggak tahu. Ya saya sebagai seorang istri pasti suami lebih tahu yang terbaik baginya, tapi kalau bisa sih selesai gak usah ke politik lah. Kita itu orangnya eksakta, A A, B B, politik kan gak tahu kepastiannya," tuturnya.
Sebagai seorang istri, Tri tahu apa yang menjadi keinginan Tito setelah pensiun nanti. Bukan terjun ke dunia politik, tetapi mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan.
"Beliau mencintai dunia pendidikan dan beliau ingin setelah jadi Kapolri ingin bersekolah lagi dan kami sekeluarga mendukung Pak Tito untuk menjadi seorang educator lha ya, karena anak-anak saya lebih bangga kalau bapaknya menjadi seorang profesor yang mempunyai profesi sebagai seorang pendidik, karena bagi mereka intelektualitas dalam memberikan pendidikan kepada orang banyak itu suatu kehormatan yang luar biasa," tandas Tri.
Nama Tito di antaranya masuk bursa cawapres versi Indo Barometer. Namanya masuk survei Indo Barometer. Berikut hasilnya:
IndoBarometer
Metode: multistage random sampling
Responden: 1.200 di 34 provinsi
Margin of Error: 2,83%
Waktu: 23-30 Januari 2018
Hasil:
Hasil simulasi 15 nama cawapres Indo Barometer adalah sebagai berikut:
1. Anies Baswedan 10,0%
2. Gatot Nurmantyo 9,0%
3. Agus Harimurti Yudhoyono 8,7%
4. Ridwan Kamil 6,7%
5. Agum Gumelar 2,5%
6. Sri Mulyani 1,8%
7. Tito Karnavian 1,5%
8. Muhaimin Iskandar 0,9%
9. Budi Gunawan 0,4%
10. Zulkifli Hasan 0,3%
11. Sohibul Iman 0,3%
12. Airlangga Hartarto 0,3%
13. Moeldoko 0,1%
14. Bambang Soesatyo 0,0%
15. Puan Maharani 0,0%
16. Belum memutuskan 33,3%
17. Rahasia 4,6%
18. Tidak akan memilih 2,5%
19. Tidak jawab 17,1%
IndoBarometer juga mensimulasikan sejumlah nama untuk dipasangkan dengan Jokowi. Hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Jokowi-AHY 38,6%
2. Jokowi-Gatot Nurmantyo 38,4%
3. Jokowi-Ridwan Kamil 37,5%
4. Jokowi-Tito Karnavian 37%
5. Jokowi-Sri Mulyani 36,8%
6. Jokowi-Agum Gumelar 36,2%
7. Jokowi-Moeldoko 35,1%
8. Jokowi-Budi Gunawan 34,6%
9. Jokowi-Puan Maharani 34,2%
10. Jokowi-Bambang Soesatyo 33,9%
11. Jokowi-Airlangga Hartarto 33,4% (mei/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini