Kabareskrim: Reserse yang Gagal Cegah Konflik Pilkada Pasti Dicopot

Kabareskrim: Reserse yang Gagal Cegah Konflik Pilkada Pasti Dicopot

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 07 Mar 2018 11:19 WIB
Foto: Kabareskrim Komjen Ari Dono di Rakernis Bareskrim. (Audrey-detikcom
Jakarta - Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono meminta jajaran reserse aktif mencegah konflik. Menurutnya, mencegah konflik di tahun politik lebih penting daripada 100 angka kejahatan konvesional.

"Dari sekarang jangan sampai yang disampaikan Pak Kapolri, konflik itu terjadi. Curanmor 100, curat 100 tidak masalah. Tapi sampai konflik terjadi, itu fatal buat Polri," kata Ari dalam Rakernis Bareskrim di Krakatau Ballroom, Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (7/3/2018).


Ari mengungkapkan ancaman pencopotan jabatan di depan mata bila reserse lalai dalam pengawasan dan mengakibatkan konflik terjadi. Namun, menurut Ari, mengecewakan kepercayaan pimpinan menjadi hal yang lebih buruk dari pencopotan jabatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fatal buat kita pelaksana, pasti dicopot (jika ada konflik). Tapi bukan masalah takut dicopotnya, tapi apa yang sudah dibangun, trust ini sia-sia," ujar Ari.


Ari lalu menyarankan para reserse agar meningkatkan intensitas komunikasi dengan mitra penegak hukum yang ada di Sentra Gakkumdu, Kejaksaan dan Bawaslu. Ari berpesan agar ada pembahasan mengenai pasal-pasal di pemilu setiap kali diskusi.

"Pesan saya banyak-banyak ngopi bareng dengan Gakkumdu ini. Setiap hari buka pasal yang akan bermasalah. Dalam tahapan ke depan, kupas satu-satu per hari dari jam berapa sampai jam berapa. Ngopi bareng, kupas pasal," jelas dia.

"Jaga sinergitas kita. Siapkan senjata dan pelurumu untuk menciptakan kedamaian dalam Pilkada dan Pilpres," sambung dia. (aud/idh)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads