"Sekali lagi, terlalu dini untuk menentukan hari ini walaupun tinggal 4 bulan. Tetapi sekali lagi, cairnya, dinamisnya politik Indonesia kali ini menyulitkan menentukan kita secara konklusif hari ini terhadap sesuatu yang masih mungkin terjadi di 4 bulan ke depan," kata AHY di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).
Poros baru yang dimaksud adalah mencari capres alternatif selain Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Namun, kata AHY, bisa saja poros tersebut terbentuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ditanya mungkin, pasti ada kemungkinan. Tinggal apakah ada kompromi dari sejumlah partai politik yang kemudian mengatakan apakah kita ada di poros satu, poros dua, atau membangun poros ketiga. Ini masih dihitung, oleh parpol peserta pemilu," ujarnya.
Sebelumnya, PAN berwacana membentuk poros baru di pilpres. Nama AHY dijagokan jadi capres di poros itu.
"Kan ada Pak Gatot (Gatot Nurmantyo), Anies (Gubernur DKI Anies Baswedan), Muhaimin (Ketum PKB Muhaimin Iskandar), Bang Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan), AHY (Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono). Tinggal diformatnya gimana," ujar Ketua DPP PAN Yandri Susanto kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/3).
Awal soal poros baru di pilpres ini diutarakan oleh PKS. Presiden PKS Sohibul Iman mendorong Demokrat bersama PKB dan PAN membentuk poros ketiga untuk mencari calon alternatif di Pilpres 2019. (dkp/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini