Polri: Isu Penyerangan Ulama Diviralkan Selama Februari 2018

Polri: Isu Penyerangan Ulama Diviralkan Selama Februari 2018

Audrey Santoso - detikNews
Senin, 05 Mar 2018 11:52 WIB
Rilis Soal Viral Penyerangan Ulama di Mabes Polri (Audrey/detikcom)
Jakarta - Belakangan ini, isu kebangkitan PKI hingga penyerangan ulama ramai disebarkan di media sosial. Polri mencatat isu itu diviralkan di media sosial oleh kelompok penyebar hoax sepanjang Februari 2018.

"Dari 45 isu penyerangan ulama itu bahwa ada 3 kejadian namun dari semua menunjukkan grafik peningkatan di medsos, mulai tanggal 2 Februari isu penganiayaan terhadap ulama itu terus digulirkan, diviralkan, sampai dengan tanggal 27 Februari. Setelah itu kemudian grafiknya menurun," kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Brigjen M Fadhil Imran di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (5/3/2018).

Fadhil menambahkan, dari penyelidikan, pihaknya menemukan isu itu sengaja disebarkan oleh kelompok tertentu di dunia maya. Hasilnya diketahui isu itu sengaja disebar di tiga kota, dari Jawa Barat hingga Jawa Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menunjukkan pembentukan opini isu, penganiayaan penyerangan ulama dilakukan oleh kelompok tertentu di dunia maya atau di internet atau di medsos. Dari serangkaian peristiwa, kami kerja melakukan upaya penegakan hukum untuk mengidentifikasi pelaku baik di Surabaya, Jawa Barat, dan Banten," katanya.


Dari hasil penyelidikan pula, para pelaku penyebar hoax alias berita bohong itu berhasil ditangkap. Dari hasil pemeriksaan polisi, pasukan Muslim Cyber Army (MCA) masih terkait dengan kelompok Saracen, penyebar hoax yang juga sudah diciduk polisi.

"Dari penangkapan dan penindakan itu, kami melakukan analisis terakhir penganiayaan ulama, dari kluster-kluster di Jatim, Jabar, dan Banten, terlihat bahwa di udara para pelaku ini terhubung satu sama lain. Pelaku-pelaku lain yang tergabung dalam MCA tergabung dalam kluster X, X ini mantan Saracen," jelas Fadhil.

Kabar terbaru, Bareskrim baru saja menangkap Bobby Gustiono (34) di wilayah Sumatera Utara. Bobby diduga memiliki peran sebagai admin sekaligus tim 'sniper' Muslim Cyber Army (MCA).

Admin bertugas mengelola akun-akun MCA. Sedangkan 'sniper' bertugas menyerang akun-akun yang dianggap sebagai lawan dengan mengirimkan virus yang merusak perangkat elektronik si penerima. (ams/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads