"Dia kalau lewat-lewat sini sering. Kadang kita panggil 'mister, come here. Coffee'. Dia datang, duduk minum kopi," kata Sonhadji di salah satu warkop yang berada di area pembangunan Masjid Al Mukminin, Metland Puri, Tangerang, Banten, Sabtu (3/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia cuma lewat-lewat saja, nggak pernah masuk ke masjid ini. Kalau ke sini (warkop) anjingnya juga diikatnya itu jauh dari sini, kayaknya dia ngerti sih nggak boleh masuk," ujar Sonhadji.
Menurut Sonhadji, warga mengajak Ian ngopi karena alasan kasihan. Sonhadji juga membenarkan Ian sudah terlihat hidup luntang lantung sejak empat atau lima bulan lalu.
"Kita ajak ya karena kasihan. Dia pas dipanggil juga pegang-pegang kantong kayaknya mau bilang nggak punya uang. Tapi saya bilang, 'coffee for you'. Dia senang, hore katanya," ujar Ian.
"Nggak ingat pastinya. Tapi ini masjid mulai dibangun Mei 2017, Juni, Juli, Agustus, September belum ada. Desember kayaknya mulai lihat," sambung Sonhadji.
Dia tak tahu persisnya Ian tinggal dimana, namun menurutnya Ian kerap terlihat di pinggir sungai atau minimarket. Sonhadji menyatakan Ian biasanya menggunakan baju hitam, ia mengaku tak tahu asal baju abu-abu yang dipakai Ian (saat diperlihatkan foto ketika detikcom bertemu Ian di salah satu teras minimarket).
"Biasanya itu dia di pinggir sungai. Itu baju baru keliatan nggak tahu dari mana. Biasanya kaos warna hitam itu dari dulu-dulu dipakainya, kusam," ujar Sonhadji.
Sebelumnya, ditemui detikcom di kawasan Metland Puri, Tangerang, Banten, Sabtu (3/3/2018), Ian sedang duduk-duduk di teras salah satu minimarket. Ia mengaku sejak delapan tahun lalu sudah sering ke Indonesia sebagai turis.
"Sudah lama, saya datang, pergi, datang, pergi. Delapan tahun lalu," ujar Ian dalam bahasa Inggris. (haf/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini