Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan helikopter tersebut adalah milik Baharkam Polri yang disiagakan di wilayah hukum Polda Sumut. Terkait hal ini, dirinya sudah melapor ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Heli itu bukan milik Polda Sumut, itu (milik) pol udara pusat, Baharkam, BKO namanya dibawah kendali operasi Polda. jadi dia ditugaskan di sana, begitu. Pimpinannya di sini. Saya sudah sampaikan kepada pimpinan, Pak Kapolri, sudah lapor," kata Setyo di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (2/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polda Sumut sedang menurunkan tim Propam dan Intel yang kalau memang nanti terdapat pelanggaran-pelanggaran, baik itu aturan etika maupun kalau ada pidana, ya sesuaikan aturan yang berlaku. Kami akan tindak tegas," ujar Setyo.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting sudah memberikan klarifikasi helikopter tidak dipakai untuk mengangkut pengantin tersebut, melainkan hanya dipakai untuk dokumentasi prewedding.
"Mereka (pengantin) menemui pilot Iptu Togi untuk minta foto dekat helikopter polisi yang sedang mendarat sebagai rasa kebanggaan mereka foto dekat helikopter Polri dan diizinkan mengambil foto di samping helikopter oleh pilot," jelas Rina dalam keterangannya, Rabu (28/2).
"Jadi tidak benar helikopter Polri digunakan untuk mengangkut pasangan calon pengantin," tandas dia. (aud/dkp)