Emil, sapaan Ridwan, menyambangi Bekasi bertepatan masa kampanye Pilgub Jabar, seperti disampaikan dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (1/3/2018). Mewakili nelayan, Nari curhat ke Emil soal masalah limbah.
Dia menyebut saat ini limbah industri yang mencemari membuat ikan mati dan banyak tambak yang ditinggal oleh nelayan lantaran tidak menghasilkan. "Air tercemar, kotor, bau dari limbah industri," kata Nari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluhan serupa diungkapkan nelayan lainnya, Marudi (60). Lelaki tersebut mengeluhkan soal abrasi lantaran tidak ada bendungan. Sehingga nelayan berinisiatif menanam mangrove, meski kurang kuat menahan abrasi.
"Kami ingin pemimpin Jabar nanti bisa membangun dam agar abrasi tidak terus terjadi. Lalu air di sini asin, kami berharap ada air bersih," ujar Marudi.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Muara Gembong Ahmad Daryanto mengatakan wilayah tersebut memiliki potensi wisata karena ada ekowisata mangrove sepanjang 100 meter dari target 650 meter.
"Untuk ekowisata mangrove 100 meter menghabiskan Rp 20 juta. Kami kekurangan dana untuk mengembangkannya," ujar Ahmad.
Mendengar keluhan tersebut, Cagub Emil mengaku sudah mencatat dan akan mencarikan solusi. Soal abrasi, Emil menjelaskan memang perlu dibuat dam, namun mangrove harus tetap dilestarikan.
"Soal limbah biar pemerintah yang cari solusinya. Enggak masuk akal kalau nelayan yang harus selidiki limbah," ujar pria berkacamata itu.
Terkait ekowisata, Emil yang sempat menyusuri tempat tersebut, memiliki sketsa yang nantinya dapat menjadi penunjang. "Saya berencana ada teras di sepanjang sungai yang jual makanan, suvenir dan wisata mangrove," kata Emil. (bbn/bbn)