"Apa pun manuver yang dilakukan Presiden PKS Sohibul Iman sudah tidak akan menguntungkan partai. Dia telah menjadi beban partai dan kadernya. Maka sebaiknya ia segera mundur, mumpung belum terlambat," ujar Fahri dalam keterangan tertulis, Kamis (1/3/2018).
Sohibul, kata Fahri, telah gagal memimpin dan mengelola konflik yang terjadi di PKS. Ia kemudian menyinggung pasang-surut persoalan hukum antara dirinya dan PKS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Sohibul menyebut partainya sudah tak menganggap Fahri sebagai kader sejak pemecatan dilakukan. Karena itu, jika Fahri berkukuh kembali ke PKS, Fahri harus mengakui kesalahan dan meminta maaf.
Atas pernyataan itu, Fahri menganggap Sohibul sebagai sosok pemimpin yang tak taat hukum. Menurutnya, Sohibul-lah yang seharusnya meminta maaf kepadanya.
"Cara MSI memimpin PKS dan mengelola konflik gagal total. Masak mereka telah dinyatakan salah dua kali oleh pengadilan negara. Seharusnya yang terbukti bersalah yang minta maaf. Bukan malah mengembangkan wacana yang menunjukkan seolah PKS adalah partai yang tidak taat hukum. Hancurlah citranya!" tegas Fahri.
Diberitakan sebelumnya, Sohibul buka-bukaan soal pemecatan dan 'dosa-dosa' Fahri sehingga dipecat sebagai kader PKS. Fahri dituding berbohong dan membangkang dari perintah partai.
Fahri, kata Sohibul, pernah berjanji siap dirotasi dari kursi pimpinan DPR pada Oktober 2015. Namun Fahri terus-menerus mencari alasan agar tak dialihtugaskan ke posisi lain di DPR. (tsa/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini