"Masalah MCA masih didalami lagi karena akan ke luar negeri kita akan kerjasamakan dengan kepolisian Korea Selatan, mereka kan punya liaison officer (LO), LO itu atase polisi di Indonesia, sementara kita kan nggak punya melalui Interpol nanti," ujar Setyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/3/2018).
Menurut Setyo, jika anggota MCA mengaku hanya iseng dan tidak ada yang memesan, pihaknya pun akan tetap mendalami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setyo berpesan agar masyarakat berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Ia meminta masyarakat selalu bijak dalam mengunggah posting-an sesuatu.
"Kita akan ungkap semua jadi ini pesan kepada publik yang menggunakan media sosial agar menggunakan media sosial secara bijak jangan lagi main ujaran kebencian, fitnah, apalagi provokasi," jelas dia.
Saat disinggung mengenai apakah pembentukan kelompok MCA ini memiliki motif menjelang pilkada, Setyo mengatakan ada indikasi terbentuknya kelompok ini dalam menjelang pilkada.
"Pasti, pasti ada (berkaitan pilkada) ini kan Pak Kapolri mengingatkan bahwa awal tahun 2018 ini semua partai memanaskan mesinnya semua yang berkepentingan pemilukada memanaskan mesinnya, tapi jangan sampai overheat," ucap dia.
Mengenai pelaku utama dan pemilik modal penyebar hoax kelompok MCA ini, Setyo mengatakan belum bisa berindikasi siapa pelakunya. Namun pihaknya telah menemukan beberapa orang yang berkaitan mengenai akun MCA.
"Kalau saya bilang indikasi tentunya ada, data-data awal saya tidak bisa mengatakan indikasi atau tidak tapi fakta yang ada kita temukan beberapa orang terkena, beberapa antara satu akun dengan akun yang lain atau pemegang akun tersebut ternyata ada kaitannya. Nanti akan terungkap kalau sudah didalami dan dikorek lebih dalam oleh penyidik. Insyaallah ini nanti kita ungkap tuntas," tutur Setyo. (nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini