Memperingati peristiwa serangan umum 1 Maret hari ini berbagai elemen masyarakat di Yogyakarta dengan berkalungkan janur kuning menggelar upacara di Monumen SO 1 Maret di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Kamis (1/2/2018).
Janur kuning yang dikenakan warga sebagai simbol perjuangan pada peristiwa serangan umum 1 Maret. 69 tahun silam warga Yogya dan TNI menunjukkan perjuangan heroiknya. Warga menyerang pendudukan Belanda, yang membuat mata dunia terhenyak. Serangan itu membuktikan bahwa Bangsa Indonesia masih berdiri tegak dan sanggup melakukan perlawanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga berharap agar peringatan Serangan Umum 1 Maret ini bisa diperingati secara nasional. Usulan ini, kata Sudjono sudah dilakukan sejak 4 tahun silam. Dengan diperingati secara nasional tentu peristiwa bersejarah ini akan semakin dimengerti masyarakat secara luas.
"Paling tidak pengertian masyarakat bahwa Yogyakarta itu pegang peranan dalam penegakan NKRI. Memberi kesadaran pada masyarakat," kata Sudjono.
Pada peringatan serangan umum 1 Maret 1949, dengan ditandai raungan sirine Gaok, pada pukul 06.00 WIB. Sirine ini menjadi pembuka serangan mendadak terhadap pasukan Belanda. Rakyat dan TNI melancarkan serangan terhadap Belanda di Yogyakarta. Meski hanya 6 jam Yogyakarta berhasil direbut dari pendudukan Belanda sekaligus telah membuka mata dunia bahwa Indonesia masih memiliki kekuatan melawan Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini