"Untuk sasarannya adalah menggunakan HP saat berkendara, yang kami lihat cukup banyak dan ini mengganggu disiplin berlalu lintas. Kemudian kedua, melawan arus. Ketiga, bonceng lebih dari satu orang," ujar Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Purwadi Arianto, saat memimpin apel pasukan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Purwadi mengatakan dalam operasi ini pihak kepolisian lebih mengedepankan pola preemtif. "Delapan puluh persen preemtif dan dua puluh persen penindakan dan penindakan tidaklah menjadi prioritas," imbuh Purwadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Personel yang dilibatkan dalam operasi mencapai 2.400 gabungan dari polisi, TNI dan Dinas Perhubungan (Dishub). Operasi digelar selama 21 hari mulai Senin 5 Maret hingga 25 Maret 2018.
"Kemudian mekanis yang dijalankan, Polri akan bekerjasama dengan unsur-unsur dari POM TNI, baik darat, laut dan udara serta dari pemerintah daerah," tuturnya.
Purwadi mengamanatkan kepada personel untuk menjalankan tugas secara profesional. Polisi diimbau untuk bersikap humanis selama pelaksanaan operasi.
"Sehingga keberhasilan operasi dapat lebih terjamin dan tujuan operasi dapat dicapai dengan sebaik-baiknya," tutupnya. (mei/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini