Selama 17 tahun berdiri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berperan menjaga ketahanan pangan nasional dengan melakukan pengawasan obat dan makanan yang beredar. Namun BPOM tidak bekerja sendiri, melainkan turut didukung oleh para stakeholder dan seluruh lapisan masyarakat.
Tak terkecuali para pelaku usaha yang turut berkomitmen memenuhi aspek mutu, kualitas, dan keamanan produknya. Sido Muncul menjadi perusahaan obat herbal dan jamu yang mendukung BPOM dalam menjaga hal tersebut pada tiap proses produksinya.
Maka BPOM memberikan BPOM Award kategori Pelaku Usaha pada Sido Muncul. Penghargaan diberikan oleh Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito kepada Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat di acara 17 Tahun Kiprah BPOM RI di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (28/2/2018). Turut hadir dalam acara ini Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
BPOM juga memberikan penghargaan pada kategori lain, seperti Desa Pangan Aman, Media Nasional, Masyarakat, dan UMKM.
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi BPOM. Karena Sido Muncul terus berinovasi dan menjadikan keamanan sebagai prioritas dalam proses produksi.
"Kami melakukan uji keamanan produk disusul dengan uji khasiat. Soal keamanan pabrik, Sido Muncul juga menerapkan Good Manufacturing Practice (GMP). Setiap batch diperiksa apakah kandungan produk kami lolos atau bebas dari logam berat, pestisida, maupun pupuk," katanya saat ditemui detikcom usai acara.
Selain itu, Sido muncul selalu mementingkan bagaimana memproduksi produk yang baik serta melakukan riset sesuai standar.
"Kami memiliki 3 laboratorium, yakni Laboratarium Research and Design, Laboratorium Quality Control, dan Laboratorium Quality Assurance. Yang bekerja di lab ada 217 orang. Alur sistem produksi alurnya ya kita terapkan GMP, dan fokus pada bagaimana menciptakan produk sesuai standar. Mulai bagaimana bahan masuk, uji screening di lab, sampai produk ini diproses, dan dijual di masyarakat," jelasnya. (adv/adv)