"Jangan dilihat segelintir dari mereka yang 'kere' lalu kehabisan ongkos di tengah jalan. Tapi lihat secara makro, ada berapa banyak wisman (wisatawan mancanegara) yang masuk ke Indonesia dan menginap di hotel-hotel besar, makan di resto-resto mewah serta belanja barang produk lokal," ujar anggota Komisi I DPR yang membidangi hubungan internasional, Dave Laksono kepada wartawan, Selasa (27/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Soal fenomena bule kehabisan ongkos, Dave punya solusi. Menurutnya, kedutaan besar negara WNA yang kehabisan ongkos itu ialah pihak yang harus bertanggung jawab.
"Bagi para wisman yang kehabisan ongkos di tengah jalan, sebaiknya kedutaan mereka yang bertanggung jawab akan nasib mereka. Kita sebagai tuan rumah yang baik hanya dapat membantu fasilitasi sebaiknya mungkin," tutur Dave.
![]() |
Dave berpendapat evaluasi kebijakan bebas visa diperlukan. Namun, evaluasi itu untuk mengerem masuknya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
"Evaluasi sih nggak apa, tapi dilihat untuk kepentingan apa? Sebaiknya dimonitor untuk derasnya masuk ideologi yang bertentangan dengan Pancasila," kata Dave.
(gbr/imk)