Seperti dilansir Reuters, Senin (26/2/2018), salah satu yang ditahan adalah seorang pria Rusia bernama Alex Lesley, yang menyebut dirinya sebagai 'guru seks'. Tahun lalu, dia menjadi pemberitaan usai laporan yang menyebut dirinya maju mencalonkan diri dalam pemilihan presiden (pilpres) Rusia.
Namun menurut Kepolisian Thailand, Lesley yang memiliki nama asli Alexander Kirillov, tidak terdaftar sebagai kandidat presiden dalam Komisi Pemilu Pusat Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kepolisian Thailand, kelompok warga Rusia yang ditahan itu mengelola kelas pelatihan seks bagi lebih dari 40 pria dan wanita asal Rusia. Pelatihan seks itu dilakukan di sebuah hotel di kawasan Pattaya.
"Mereka (pria dan wanita Rusia yang ikut pelatihan seks) harus membayar lebih dari 20 ribu baht (Rp 8,6 juta) untuk kelas itu," sebut Kepala Kepolisian Pattaya, Apichai Krobpet, kepada Reuters.
"Kami akan mendakwa 10 instruktur dengan overstay," imbuhnya. "Mereka datang untuk mengajarkan pendidikan seks kepada rekan senegara mereka ... tapi kelas pelatihan itu sendiri tidak ilegal," ujar Apichai.
Kepolisian Thailand menyatakan, perwakilan Kedutaan Besar Rusia di Bangkok telah tiba di Pattaya untuk membantu warga Rusia yang ditahan itu.
Diketahui bahwa Pattaya dikenal akan kehidupan malamnya, termasuk klub tari bugil, yang beberapa dikelola warga Rusia dan menarik perhatian turis asal Rusia. Banyak papan penanda berbahasa Rusia di Pattaya.
Beberapa waktu terakhir, Lesley yang punya banyak pengikut di Instagram ini memposting video menunjukkan kerumunan orang di pantai, yang disebutnya sebagai 'Monkey Beach' di Koh Larn, salah satu pulau di Pattaya. Beberapa pria dalam video itu tampil memakai kaos bertuliskan 'Sex Animator'. Dalam situs resminya, Lesley mengiklankan kursus teknik seks di Thailand sejak 17 Februari lalu.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini