Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththath mengaku resah atas peninjauan kembali (PK) yang diajukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena khawatir eks Gubernur DKI itu bisa nyapres. Memang sekuat apa sih elektabilitas Ahok?
Al-Khaththath menuturkan GNPF, ulama, dan Persaudaraan Alumni 212 mengundang seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta, baik muslim maupun nonmuslim, untuk mengawal sidang dalam rangka menolak PK Ahok. "Kita support hakim untuk menolak PK Ahok," seru Al-Khaththath di Gedung Joang '45, Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2/2018).
Ia pun mempertanyakan tujuan diajukannya PK Ahok. Ia khawatir, jika PK Ahok dikabulkan, akan ada peluang Ahok melenggang ke 'Istana'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan bisa menjadi calon presiden 2019 atau wapres atau apa pun. Ini yang meresahkan umat Islam. Jadi gubernur saja meresahkan, apalagi jadi wapres," sambungnya.
Memangnya sekuat apa elektabilitas Ahok sampai membuat Al-Khaththath khawatir? Ternyata elektabilitas Ahok tidak begitu kuat sebagai capres. Survei dinamika pilpres yang di-launching Indo Barometer beberapa waktu lalu menunjukkan elektabilitas Ahok tak sampai 3 persen.
Berikut ini hasil survei Indo Barometer tentang pilihan calon presiden:
1. Joko Widodo 32,7%
2. Prabowo Subianto 19,1%
3. Basuki Tjahaja Purnama 2,9%
4. Gatot Nurmantyo 2,7%
5. Anies Baswedan 2,5%
6. Agus Harimurti Yudhoyono 2,5%
7. Jusuf Kalla 2,1%
8. Ridwan Kamil 1,5%
9. Sohibul Iman 1,0%
10. Hary Tanoesoedibjo 0,8%
11. Tito Karnavian 0,7%
12. Susilo Bambang Yudhoyono 0,7%
13. Ganjar Pranowi 0,5%
14. Wiranto 0,3%
15. Deddy Mizwar 0,2%
16. Mahfud MD 0,2%
17. Khofifah Indar Parawansa 0,2%
18. Megawati Soekarnoputri 0,2%
19. Belum ada calon 2,0%
20. Belum memutuskan 15,3%
21. Rahasia 5,4%
22. Tidak jawab 6,5%
Survei dilaksanakan pada 23-30 Januari 2018 di 34 provinsi. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.