"Rezim Assad secara brutal menyerang kaum pria, wanita dan anak-anak tak bersalah. Pendukungnya, Rusia dan Iran, membiarkan ini terjadi," cetus Tusk kepada para wartawan usai pertemuan informal para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia.
"Kami menyerukan mereka untuk menghentikan kekerasan ini. Uni Eropa meminta gencatan senjata segera, dan untuk menyediakan akses kemanusiaan yang mendesak, dan perlindungan warga sipil," imbuhnya seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Sabtu (24/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikuasai oleh pemberontak sejak tahun 2012, Ghouta Timur merupakan kantong terakhir yang dikuasai oposisi di sekitar Damaskus. Presiden Assad telah mengerahkan pasukan tambahan sebagai upaya untuk merebut kembali wilayah tersebut.
Awal bulan ini, pasukan pemerintah Suriah melancarkan serangan-serangan udara selama lima hari di Ghouta Timur, yang dilaporkan menewaskan sekitar 250 warga sipil dan melukai ratusan orang lainnya. Kemudian setelah berhari-hari tenang, pemerintah kembali menembakkan roket-roket ke Ghouta Timur pada Minggu (18/2) waktu setempat dan terus berlangsung selama enam hari berturut-turut.
Menurut warga setempat, militer ikut menjadikan rumah-rumah warga sipil, sekolah dan rumah sakit sebagai sasaran serangan, termasuk enam rumah sakit bawah tanah yang selama ini merawat para korban.
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres bahkan menyebut situasi di Ghouta Timur saat ini seperti "neraka di muka bumi."
Dalam pernyataan di depan anggota Dewan Keamanan PBB di New York, hari Rabu (21/02), Guterres menyerukan penghentian pertempuran di kawasan yang dikuasai pemberontak tersebut. "Seruan saya kepada semua pihak yang terlibat perang adalah, hentikan pertempuran sesegera mungkin," kata Guterres.
Pemimpin badan dunia itu menambahkan, gencatan senjata sangat penting untuk memungkinkan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Ghouta Timur yang terjebak konflik. Kata 'neraka' yang digunakan Sekjen PBB tersebut untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang sangat mengenaskan di kawasan yang berada di pinggiran ibu kota Damaskus tersebut.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini