Emak Penggigit Tangan Polisi di Kudus Tetap Akan Diproses Hukum

Emak Penggigit Tangan Polisi di Kudus Tetap Akan Diproses Hukum

Akrom Hazami - detikNews
Jumat, 23 Feb 2018 14:11 WIB
Anik menggigit tangan petugas yang menghentikannya (Foto: Screenshot Video)
Kudus - Anik Tri Kurniawati meradang lalu menggigit tangan dan memukuli Briptu Erlangga Hananda Seto saat dihentikan di jalan karena melanggar aturan lalu lintas. Meskipun belakangan diketahui kejiwaan labil, namun polisi akan terus memproses tindakannya menganiaya petugas.

Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Onkoseno Sukahar, ditemui di sela-sela olah TKP kebakaran Matahari Kudus mengatakan bahwa Anik telah dinyatakan sebagai tersangka karena melakukan aksi gigit tangan polisi.

"Sudah kami tetapkan tersangka. Dengan dikenakan pasal berlapis. Pasal 212 KUHP yakni perbuatan melawan aparat hukum. Pas 351 tentang Penganiayaan, dan 213 ayat 1. Hukuman ancaman 5 tahun," kata Onkoseno, Jumat (23/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Viral, Video Emak Gigit Tangan Polisi di Kudus

Baca juga: Emak Penggigit Tangan Polisi Dirawat di RSUD Kudus Bagian Kejiwaan

Terkait kondisi kejiwaan tersangka, Polres akan bekerja sama dengan RSUD Loekmono Hadi untuk melakukan observasi lebih dulu. "Biar hakim yang menentukan. Sementara ini proses hukumnya tetap lanjut.

Saat ini Anik dirawat di Ruang Cempaka I RSUD Loekmono Hadi Kudus yang merupakan bangsal khusus pasien yang mengalami masalah kejiwaan. Kepala Ruang Cempaka I RSUD Loekmono Hadi, Ali Rif'an, membenarkan telah merawat Anik di ruangannya.

Baca juga: Foto: Aksi Emak-emak Gigit Tangan dan Pukuli Polisi di Kudus

Ali memperkirakan pada saat kejadian Anik panik karena terjadi kebakaran Matahari Mall Kudus, Kamis kemarin. Spontan yang bersangkutan naik sepeda motornya tanpa helm hingga akhirnya ditindak polisi. Panik dan kesal karena dihentikan, spontan dia meradang hingga menggigit tangan polisi.

"Sepertinya dia sehari-hari jualan. Suaminya pernah cerita kalau ibu itu (Anik) jualan sayuran di Pasar Bitingan," ujar Ali. (mbr/mbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads