Saat itu, 11 April 2017, Novel tengah berjalan kaki dari masjid tersebut menuju rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di tengah perjalanan, ada 2 orang yang mengendarai sepeda motor memepetnya dan menyiramkan air keras ke wajah Novel.
Kini, selepas menjalani perawatan di Singapura, Novel melaksanakan salat asar di masjid itu. Apakah ada memori kelam dari teror itu yang membuat Novel mengalami trauma?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Novel hanya ingin fokus memulihkan kedua matanya. Setelah kondisinya pulih nanti, Novel berharap bisa lebih semangat untuk bekerja.
"Saya fokus ke pengobatan. Selesai pengobatan saya bisa lebih baik saya akan berbuat, barangkali lebih kuat lagi, lebih semangat lagi," sebut Novel.
"Saya berdiskusi dengan KPK, saya berharap nantinya kalau ada rekan-rekan dari media ada wawancara dan lain-lain bisa berhubungan dengan Humas KPK," imbuh Novel.
Novel kembali mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang mendukungnya. Dia juga menyampaikan terima kasih atas doa untuknya. (idn/dhn)











































