Tolak OK Otrip, Sopir Angkot Tn Abang Demo ke Balai Kota Siang Ini

Tolak OK Otrip, Sopir Angkot Tn Abang Demo ke Balai Kota Siang Ini

Denita Matondang - detikNews
Kamis, 22 Feb 2018 13:09 WIB
Sopir angkot Tanah Abang bersiap bertolak ke Balai Kota siang ini. (Denita/detikcom)
Jakarta - Para sopir angkutan kota (angkot) Tanah Abang akan menggelar aksi di Balai Kota DKI siang ini. Mereka menolak program OK Otrip yang ditawarkan Pemprov DKI.

Pantauan detikcom, sebagian sopir angkot M08 sudah mulai berkumpul di sekitar Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2018) pukul 12.30 WIB. Tampak 8 mobil angkot M08 jurusan Tanah Abang-Kota diparkirkan di pinggir jalan dekat Stasiun Tanah Abang.

Tolak OK OTrip, Sopir Angkot Tn Abang Demo Ke Balai Kota Siang Ini Sopir angkot Tanah Abang bersiap bertolak ke Balai Kota siang ini. (Denita/detikcom)

Para sopir terlihat sedang menunggu rekan sopir M03 dan M10 yang juga akan ikut berdemo. Sambil menunggu, mereka menyiapkan sejumlah spanduk yang bertulisan 'Kami menolak program OK OTrip, ini hak kami, harga mati'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menolak program OK Otrip. Kami akan demo ke Balai Kota setelah zuhur. Kami sedang menunggu rekan kami sopir M03 dan M10 yang belum ngumpul," kata perwakilan sopir angkot M08, Leo Hariadi, kepada wartawan di lokasi.

Leo mengatakan program Ok Otrip yang ditolak adalah jarak tempuh 170 km per hari. Sopir merasa terbebani oleh jarak tempuh itu.

"Kami menolak program OK Otrip karena jarak tempuh yang ditawarkan itu 170 km per hari. Itu jadi beban bagi kami," ujarnya.

Tolak OK OTrip, Sopir Angkot Tn Abang Demo Ke Balai Kota Siang Ini Ahmas Muzaini, sopir angkot Tanah Abang. (Denita/detikcom)

Leo mengatakan seluruh sopir M08, M03, dan M010 pesimistis bisa menempuh jarak 170 km per hari. Biasanya, rata-rata para sopir hanya mampu menempuh jarak 120 km per hari.

Para sopir juga semakin pesimistis karena waktu bekerja dibagi menjadi dua shift. Dua shift itu dimulai dari pukul 05.00 hingga 13.00 WIB dan pukul 13.00 hingga 22.00 WIB.

"Biasanya kami hanya maksimal paling banyak rata-rata bisa menempuh 120 km per hari dengan dua shift. Ini diminta 170, yang ada nanti kami malah nombok kan, " ujar Leo.

Senada dengan Leo, sopir lainnya, Ahmad Fauzi, merasa terbebani oleh jarak tempuh yang ditawarkan Pemprov DKI. Selain itu, dia mempersoalkan kebijakan sopir angkot yang tidak boleh ngetem.

"Hari ini pokoknya kami menolak program itu saja (170 km). Karena kan dibagi dua shift, 170 dibagi dua kalau yang shift bagi yang bisa menempuh setengahnya kan kasihan yang shift berikutnya. Kan kami jadi nggak enakan, terus kami juga nggak boleh ngetem. Padahal kami harus ngetem biar bisa menunggu penumpang kan," kata Ahmad. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads