#NovelKembali, Simbol Belum Tuntasnya Perlawanan terhadap Korupsi

#NovelKembali, Simbol Belum Tuntasnya Perlawanan terhadap Korupsi

Ahmad Toriq - detikNews
Rabu, 21 Feb 2018 12:44 WIB
Foto: dok. Istimewa
Jakarta - Seruan #NovelKembali bergema setelah rencana kepulangan penyidik senior KPK Novel Baswedan diumumkan. #NovelKembali jadi simbol perlawanan terhadap hal-hal yang belum tuntas, pemberantasan korupsi yang belum tuntas, dan kasus penyerangan terhadap Novel yang belum tuntas.

"Kembalinya Novel jadi simbol perlawanan dia terhadap semua hal yang belum tuntas. Pertama, belum tuntasnya kesehatan matanya, karena Novel sampai detik ini pandangan mata kirinya tetap gelap," kata Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak kepada detikcom, Rabu (21/2/2018). Dahnil selama ini dikenal konsisten mengawal kasus penyerangan dan terus meng-update informasi soal proses penyembuhan Novel.


Dahnil Anzar Simanjuntak (kiri).Dahnil Anzar Simanjuntak (kiri). (Grandyos Zafna/detikcom)

Bagi Dahnil, masih gelapnya pandangan mata kiri Novel yang disiram air keras oleh orang tak dikenal menjadi simbol gelapnya nurani hukum dan nurani aparatur hukum di Indonesia. Kembalinya Novel dengan mata yang belum tuntas pengobatannya, kata Dahnil, menunjukkan kekuatan hati Kasatgas KPK itu mencari keadilan bagi seluruh aparatur negara yang berjuang untuk melawan korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalah utama negeri kita hari ini adalah yang menghambat pembangunan kemajuan, yaitu hak-hak publik yang dirampas korupsi, prilaku rente pejabat publik, itu yang akan terus dilawan oleh Novel," ujarnya.

"#NovelKembali adalah ajakan bagi rakyat Indonesia untuk menjadikan momentum kembalinya Novel sebagai momentum meninggikan kembali perlawanan terhadap korupsi," imbuh Dahnil. (tor/fjp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads