Guterres menyerukan semua pihak untuk menjaga prinsip-prinsip dasar hukum kemanusiaan, termasuk perlindungan warga sipil.
"Sekjen sangat khawatir akan meningkatnya situasi di Ghouta Timur dan dampaknya yang menghancurkan bagi warga sipil," ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (21/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hampir 400.000 orang di Ghouta Timur telah mengalami serangan-serangan udara, penembakan artileri dan bombardir," ujar Dujarric.
Diimbuhkannya, penduduk Ghouta Timur yang dikepung pasukan pemerintah, kini hidup dalam kondisi ekstrem, termasuk malnutrisi.
Guterres pun mengingatkan bahwa Ghouta Timur telah dinyatakan sebagai zona de-eskalasi oleh Rusia, Iran dan Turki dan karenanya, semua pihak harus berpegang pada komitmen mereka.
Sementara itu, negosiasi masih terus berlangsung di Dewan Keamanan PBB mengenai draf resolusi Suriah, yang menuntut gencatan senjata 30 hari untuk memungkinkan pengiriman mendesak bantuan kemanusiaan dan evakuasi medis.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini