Tak ada yang terluka dalam insiden itu. Namun peristiwa ini merupakan yang terbaru dari serangkaian kecelakaan yang melibatkan militer AS, yang telah memicu keprihatinan para pejabat Jepang dan menghidupkan kembali kritikan atas keberadaan militer AS di negara tersebut.
"Kami meminta pihak AS untuk menjelaskan apa yang terjadi dan penyebabnya, dan kami sepenuhnya menuntut pihak AS untuk mengambil langkah-langkah pencegahan," ujar Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera dalam konferensi pers seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (20/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Militer AS telah mengatakan pada kami bahwa jet tersebut membuang dua tangki luarnya ke Danau Ogawara, sebelah utara Pangkalan Udara Misawa dan mendarat kembali di Pangkalan Udara Misawa," kata Onodera.
Dalam statemennya, militer AS mengkonfirmasi bahwa salah satu jet tempur F-16 miliknya terpaksa "membuang dua tangki bahan bakar eksternal ke daerah tak berpenghuni" setelah terjadi kebakaran mesin.
"Keselamatan awak pesawat kami dan tetangga-tetangga Jepang kami merupakan prioritas nomor satu kami selama operasi penerbangan," tutur Kolonel R. Scott Jobe, komandan Sayap Tempur ke-35 militer AS. "Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan akar permasalahan insiden ini," imbuhnya.
Insiden ini terjadi menyusul serangkaian insiden yang melibatkan pesawat militer AS. Pada Desember 2017, sebuah jendela dari helikopter militer AS jatuh ke halaman sekolah di Okinawa. Sebelumnya pada Oktober 2017, helikopter militer AS terbakar setelah mendarat di lapangan kosong di Okinawa. Pada Januari lalu, setidaknya tiga helikopter militer AS melakukan pendaratan darurat di wilayah Okinawa. Atas rentetan kejadian tersebut, Menteri Pertahanan AS James Mattis menyampaikan permintaan maaf kepada Onodera bulan lalu. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini