"Kalau mencabut kan tidak bisa, sebab tidak memungkinkan untuk mencabut," kata Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan Golkar, Nusron Wahid, kepada detikcom, Sabtu (17/2/2018).
Maka Golkar mendorong calon wakil bupatinya untuk mengambil alih kursi bupati bila nanti menang kontestasi. Setelah itu, bisa dicari cawabup yang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan cara seperti ini, Golkar mencoba untuk tidak mendukung orang yang bermasalah dengan kasus korupsi untuk menjadi kepala daerah. Bila benar yang menjadi tersangka itu terbukti korupsi, maka orang tersebut juga tak akan duduk di kursi kepala daerah.
"Yang koruptor kan otomatis kalau toh jadi maka tidak dilantik dan masuk penjara. Yang diangkat menjadi bupati adalah wakilnya," ujar Nusron.
Imas ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Selasa (13/2) malam lalu. Dia diduga menerima suap terkait pemberian izin pembuatan pabrik di Subang. Adapun Nyono diduga menerima suap dari bawahannya.
Ternyata calon kepala daerah hasil penyaringan Golkar berkasus hukum. Namun Golkar mengaku tak tahu-menahu perilaku calon kepala daerah yang diusungnya.
"Ya kita kan tidak tahu perilaku perjalanan orang," kata Nusron.
Imas di Subang didukung Golkar dan PKB dalam Pilbup tahun ini. Nyono di Jombang didukung oleh Partai Golkar Golkar, PKB, PKS, Partai NasDem, dan PAN. (dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini