Cinta Abadi Dokter Tjipto Mangoenkoesoemo-Maria Vogel

Kisah Cinta Beda Agama Founding Fathers

Cinta Abadi Dokter Tjipto Mangoenkoesoemo-Maria Vogel

Aryo Bhawono - detikNews
Kamis, 15 Feb 2018 20:52 WIB
Ilustrasi dr Tjipto Mangoenkoesoemo (diolah detikcom)
Jakarta - Sejarawan Anhar Gonggong mengatakan kisah cinta beda agama kalangan menengah pribumi menjadi cerita yang menghiasi Hindia Belanda pada awal abad ke-19. Salah satunya kisah cinta dokter Abdul Rivai dengan seorang janda keturunan Belanda. Karena perbedaan agama itu, Rivai terpaksa menceraikan istrinya.

Baca juga: Nikahi Janda Belanda, Dokter Abdul Rivai Dicerai Karena 'Kafir'

Menurut Anhar, tokoh pergerakan dokter Tjipto Mangoenkoesoemo juga menikah dengan perempuan beda agama. Tjipto Mangoenkoesoemo, yang merupakan pendiri Indische Partij, menikahi seorang perempuan keturunan Belanda bernama Marie Vogel pada 1920.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maria Vogel adalah seorang pengusaha batik, juga anggota organisasi Insulinde. Seperti diketahui, Tjipto Mangoenkoesoemo pada Agustus 1914 mendirikan Insulinde untuk menggantikan Indische Partij, yang dibubarkan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Indische Partij didirikan pada 1912 oleh Tjipto Mangoenkoesoemo, Ernest Douwes Dekker, dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hadjar Dewantara). Pada 1913, pengadilan kolonial memutuskan bahwa Tiga Serangkai pendiri Indische Partij divonis bersalah karena menentang pemerintahan yang sah. Ketiganya kemudian dibuang ke Belanda.

Kembali ke kisah cinta Tjipto Mangoenkoesoemo dan Maria Vogel. Setelah menikah dengan Tjipto Mangoenkoesoemo, Maria Vogel menjadi mualaf dengan memeluk Islam dan berganti nama menjadi Siti Aminah.

"Keduanya bertemu ketika masih di organisasi Insulinde, kalau tak salah beda agama juga," kata Anhar kepada detikcom pada Rabu (14/2/2018).

Maria Vogel alias Siti Aminah mendampingi Tjipto Mangoenkoesoemo hingga akhir hayatnya. Tjipto Mangoenkoesoemo meninggal pada 8 Maret 1943. Makam Tjipto Mangoenkoesoemo berdampingan dengan makam Siti Aminah di TPU Watu Ceper, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Jawa Tengah.

Menurut Anhar, selain perkawinan beda agama, tokoh pergerakan melakukan perkawinan silang budaya, misalnya saja orang Jawa menikah dengan Makassar. Tanpa disadari perkawinan inilah yang memperkuat Indonesia. Perkawinan ini marak pada revolusi bersenjata (1945-1949). (erd/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads