"Beli berapa, Pak?" kata penjaga booth prangko.
"Satu set," jawab Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Satu set prangko yang dibeli Anies seharga Rp 120 ribu. Setelah membayar harga satu set prangko, Anies kemudian menambah jumlah prangko yang akan dibawa pulang.
"Boleh nggak saya dapat (menambah) dua set? Buat anak-anak, Pak," ujar Anies.
Dalam sambutan peluncuran prangko edisi Asian Games 2018 di Gedung Pos Ibukota Lantai 2, Jalan Lapangan Banteng Utara No 1, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2018), Anies sempat bercerita bahwa anak sulungnya Mutiara Annisa Baswedan juga gemar mengoleksi prangko untuk berkirim.
Kebiasaan Mutiara itu menular dari Anies yang kerap kali mengirim surat ke Indonesia saat berada di luar negeri.
![]() |
"Saya kalau ke luar negeri, saya selalu beli kartu pos dan prangko untuk ditempel lalu kartu posnya dikirim ke Indonesia kepada anak saya di sekolah. Saya mengirimkan pesan itu dan apa yang menarik, anak sulung saya ternyata dia kumpulkan dan sekarang dia lakukan hal yang sama," tuturnya.
Adanya prangko edisi Asian Games yang dirilis Pos Indonesia diharapkan bisa menjadi pemantik masyarakat untuk belajar. Anies juga ingin prangko ini ditunjukkan sebagai identitas bangsa.
"Jangan anggap simpel peristiwa ini karena akan dikenang sepanjang sejarah. Kami berharap ikut mendokumentasikan bukan kenangan semata. Ini pesan kebangsaan dan prangko ini adalah identitas kebangsaan," kata Anies.
(idn/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini