"Itu kan di pinggiran, bantaran kali. Harus diperbaiki karena takut kalau hujan, permukaan air naik, air bisa meluap. Itu bisa berdampak pada banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Jufan, ketika dihubungi detikcom, Rabu (14/2/2018).
![]() |
Sementara itu, petugas call center Pusdatin BPBD DKI Jakarta, Vino, menerangkan tembok pembatas jalan dengan Kali Ciliwung itu memang kondisinya sudah miring dalam beberapa hari terakhir. Menurut dia miringnya tembok dikarenakan tanah di bagian bawah labil dan batu-batuan di bawah tembok terkikis air sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditambah kan di situ masih ada alat berat yang lalu lalang mengangkut sampah dari sungai. Itu semua mungkin penyebabnya. Saat ini dari dua hari yang lalu pun kita sudah ada penanganan dengan dipasang kawat bronjong agar masyarakat tidak mendekat," ujar Vino.
(aud/ams)#Info Tembok Pembatas Bantaran Kali Ciliwung Rubuh | Jl. Ksatrian 10 Rt 12 Rw 03, Kel. Kebon Manggis, Kec. Matraman, Jakarta Timur | Situasi : Diberi Batas Pengaman. pic.twitter.com/W6e3csRUsm
β BPBD DKI Jakarta (@BPBDJakarta) February 14, 2018
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini