Kisah yang viral ini diunggah pertama kali lewat Instagram oleh warganet bernama Nana Marlena (23). Nana menceritakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (13/2/2018) di sebuah minimarket di Jalan Haji Agus Salim, Jakarta Pusat.
Nana mengisahkan, sekitar pukul 22.00 WIB, dirinya mampir ke minimarket tersebut untuk mengambil uang di ATM. Namun pandangannya tertuju pada seorang bocah kecil berumur sekitar 1 tahun duduk lemas hingga tergeletak di lantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dekat bocah itu, ada seorang pria paruh baya. Dia memakai kemeja lengan pendek didominasi warna hijau, tas selempang, dan kopiah berwarna hitam. Pria ini duduk di atas kursi dan tampak sibuk menghitung uang.
![]() |
Karena prihatin terhadap bocah tersebut, saat kondisi minimarket sudah agak sepi, Nana pun memberanikan diri mendekat serta menyapa anak dan bapak itu. Nana meraih tangan bocah tersebut dan mencoba menggendong.
Saat menggendong bocah tersebut, Nana pun merasa kaget. Menurutnya, saat itu kondisi bocah itu sangat memprihatinkan.
"Pas aku gendong, badannya lemes banget, dingin. Nggak ada suaranya. Jadi kayak kurang gizi," ucapnya.
Nana pun berusaha bertanya kepada pria tersebut soal bocah itu. Pria itu menyebut anak lemas itu bukan anaknya.
"Saya tanya, 'Ini anak Bapak atau bukan?' Dia jawabnya, pertama, bukan, terus anak tetangga, terus katanya nggak tahu, ibunya yang urus. Saya tanya, 'Kenapa lemas?' Dia bilang nggak tahu sudah dipegang-pegang banyak orang," ucapnya.
Rekan Nana bertanya kepada petugas minimarket soal sosok pria dan anak yang tergeletak lemas itu. Petugas minimarket menyebut pria itu adalah pengemis dan biasa menukarkan uang ketika malam hari. Tidak lama kemudian, pria itu pergi meninggalkan lokasi.
Nana menduga bocah tersebut memang bukanlah anak si bapak. "Kalau anaknya otomatis pasti digendong, kalau itu kan diletakin sembarangan di lantai, nggak dikasih alas. Apalagi itu kondisinya sudah malam, kasihan," ujarnya.
Nana kemudian mengunggah video dan cerita pengalamannya itu lewat akun Instagram-nya. Tidak lama kemudian, kisahnya viral dan banyak warganet yang merasa prihatin dan berharap bocah ini segera ditolong.
Nana juga mendapat sejumlah direct message (DM) di Instagram dari temannya atau netizen lain. Beberapa mengaku pernah melihat bapak dan bocah tersebut mengamen di beberapa titik di kawasan Jakarta Pusat.
Nana berharap dinas terkait, khususnya Dinas Sosial DKI Jakarta, segera bergerak mencari dan menyelamatkan bocah tersebut. "Saya harap ada jalan yang terbaik untuk bapak dan anak itu," katanya.
Penelusuran detikcom
Sekitar pukul 15.00 WIB tadi, detikcom menyambangi minimarket yang dimaksud. Pegawai minimarket yang tidak mau menyebutkan namanya membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Iya bocah itu memang lemes. Didudukin aja nggak bisa, langsung tiduran lagi, tengkurep gitu. Itu bapak yang bawa anak itu biasanya nuker yang doang. Tapi kalau ngamen di mana nggak tahu," ucap pegawai wanita ini.
"Saya juga sempat ngomong ke anak ini. Saya tanya-tanya juga, matanya (pandangannya, red) kosong," sambungnya.
![]() |
Dia menambahkan bapak tersebut biasa datang ke minimarketnya pada malam hari. Selain menukar uang mengamen, si bapak biasa menumpang ke toilet.
"Kalau sini (pengamen, red) banyak nuker uang bawa anak, kadang numpang kencing. Kadang ada yang masih kayak belum 17 tahun bawa anak-anak kecil, anak bayi kayak gitu. Jualan tisu," ucapnya.
detikcom mencoba menelusuri jalan di sekitar Jalan MH Thamrin dan kawasan Bundaran HI, tapi keberadaan si bapak dan bocah tersebut tidak terlihat. Cuaca saat itu sedang gerimis.
detikcom mencoba mengonfirmasi hal ini ke Dinas Sosial DKI Jakarta. Mereka ternyata sudah mendapat laporan dan sedang melakukan penelusuran.
"Dinas Sosial sudah mendapat laporan dari berbagai media sosial, baik Facebook maupun Instagram. Seketika itu juga petugas lapangan kita P3S Jakarta Pusat akan memantau keberadaan anak dan bapak tersebut," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Dinas Sosial DKI Jakarta Miftahul Huda saat dimintai konfirmasi detikcom sore ini. (hri/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini