"Pak Gubernur punya konsep itu saya kira positif. Tinggal bagaimana kita implementasikan, bagaimana yang namanya naturalisasi sungai. Sekarang ini kan perlu treatment," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Teguh Hendrawan, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2018).
Teguh mengakui Pemprov DKI selama ini hanya menerapkan konsep normalisasi dengan membeton sungai. Dia belum bisa menjelaskan konsep detail naturalisasi, tapi dia mengatakan konsep naturalisasi akan lebih ramah terhadap lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teguh mengatakan konsep naturalisasi dengan model sungai berkelok-kelok agak sulit diwujudkan. Menurutnya, warga banyak yang membendung sungai dan menyebabkan kontur sungai berubah menjadi lurus.
"Ya kita juga normalisasi mengikuti alur sungai yang sekarang ada. Memang secara konturnya seperti jalan ular. Tapi masyarakat kadang suka bendung, dibikin lurus, nah itu yang akhirnya debit air tidak tertahan," jelasnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan akan menata sungai di Jakarta dengan cara naturalisasi. Naturalisasi, menurut Anies, akan mengembalikan fungsi sungai seperti aslinya.
"(Mengatasi banjir) salah satunya ada soal naturalisasi sungai. Bagaimana sungai itu bisa mengelola air dengan baik. Bagaimana mengamankan (air) tidak melimpah, tapi juga ekosistem sungai dipertahankan," kata Anies di Pluit, Jakarta Utara, Rabu (7/2). (fdu/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini