Dilansir dari sciencenews, Selasa (13/2/2018), bagian bawah badan fosil tersebut tersegmentasi dan terdapat tulang ekor yang panjang. Apakah laba-laba zaman dulu memang berekor?
Para peneliti dalam penelitian Ekologi dan Evolusi Alam menyebut apakah fosil tersebut laba-laba atau bukan masih harus diperdebatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China di Nanjing, Bo Wang, bersama rekannya menamai spesies tersebut dengan Chimerarachne yingi. Nama tersebut muncul setelah beberapa kali ditelaah mengenai ciri-ciri laba-laba dan bukan laba-laba yang tampak dari fosil tersebut.
Akademisi Universitas Harvard Gonzalo Giribet mengatakan fosil tersebut memiliki bentuk unik jika disebut laba-laba. Fosil tersebut tampak memiliki bagian tubuh yang di laba-laba biasanya digunakan untuk mengeluarkan sutra. Di fosil tersebut juga terdapat bagian yang dianggap sebagai organ kelamin jantan.
Analisis Giribet dan kawan-kawan menyimpulkan fosil tersebut masuk ke dalam kelompok laba-laba 'orang tua'. Di mana laba-laba pada umumnya tak memiliki bagian tubuh tersegmentasi dan tentu tidak memiliki ekor.
Kesimpulan ini juga mengejutkan Giribet. Menurutnya, seharusnya spesies tersebut telah jauh lebih awal, lebih dari 100 juta tahun. (rna/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini