"Tim gabungan BKSDA Sulteng dan BBKSDA NTT sejak tanggal 2-10 Februari 2018 berupaya melakukan evakuasi buaya berkalung ban yang sering muncul di sungai palu dan teluk palu," kata Dirjen KSDAE KLHK Wiratno dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (12/2/2018).
Tim gabungan ini dinamakan Satgas Buaya BKSDA Sulteng dengan jumlah personel 18 orang. Pencarian dilakukan pagi hingga malam hari dengan menggunakan perahu, speedboat atau berjalan kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saat ini Balai KSDA Sulteng telah melakukan beberapa antisipasi untuk mencegah hal-hal yang dapat mengganggu masyarakat maupun satwa tersebut berupa pemasangan papan informasi, tetap menjaga dan memantau, berkoordinasi dan membuat WhatsApp Group (WAG) media BKSDA Sulteng dan WAG mitra terkait," tutur Wiratno.
Wiratno mengungkap sejumlah kendala saat proses evakuasi. Antara lain kemunculan buaya yang hanya sebentar hingga jaring yang tak terlalu pendek.
"Angin dan ombak yang besar serta arus sungai palu yang cukup deras, banyaknya masyarakat yang menonton di sekitar lokasi keberadaan buaya dan Papan imbauan yang dipasang hilang/rusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," ungkap Wiratno.
"Kami telah membuat jadwal dan secara bergiliran melakukan pemantauan bersama masyarakat dan mitra terkait untuk melakukan evakuasi bila buaya tersebut muncul," jelasnya. (rna/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini