BBPOM Sita Ribuan Jamu Mengandung Bahan Kimia di Banyumas

BBPOM Sita Ribuan Jamu Mengandung Bahan Kimia di Banyumas

Arbi Anugrah - detikNews
Kamis, 08 Feb 2018 22:18 WIB
Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Banyumas - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menyita ribuan jamu mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) yang berada di Desa Tunjung, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah. Terdapat dua tempat pembuatan dan satu pengemasan jamu ilegal yang digerebek oleh BBPOM.

"Pelanggarannya memproduksi obat tradisional tanpa ijin dan diduga mengandung bahan kimia obat dan itu sudah terbukti dikapsulnya yang sudah ada bahan kimia nya," kata Kepala BBPOM Semarang, Endang Pudjiwati dilokasi, Kamis (8/2/2018).

Tempat produksi jamu ilegal tersebut dilakukan ditiga tempat dengan dua pemilik berinisial PH dan BN serta berada ditengah-tengah pemungkiman warga. Jamu ilegal untuk rematik dan obat kuat tersebut dicurigai mengandung bahan kimia obat, diantaranya Antalgin, Paracetamol dan Asam Mefenamat, Sildenafil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada obat untuk rematik serta obat kuat. Jamu itu biasanya dicampur, kalau obat kuat ada sildenafil, tadalafil. Kalau untuk obat rematik itu biasanya parasetamol kemudian juga asam mefenamat, antalgin," ujarnya.

Petugas menyita ribuan dus jamu siap edar, ribuan kapsul siap kemas, 1 mesin pengemas, dan ratusan gulungan alumunium foil kemasan jamu serta bahan setengah jadi yang tinggal dikemas. Rata-rata merupakan jamu kuat dan rematik berbagai merek, di antaranya Akar Lawang, Buah Merah Asam Urat Plus, Enam Sembilan Obat Kuat, Asam Urat Sam Shi.

"Untuk tempat pertama satu jenis kemasan dan ditempat kedua ada 7 jenis kemasan kemudian bahan setengah jadi yang tinggal dikemas itu juga ada yang sudah dalam kapsul," ujarnya.

Untuk pemasaran produk jamu berbahan kimia obat ini, pihaknya mengaku belum dapat mengetahui sampai mana saja penyebaran produk jamu ilegal tersebut. Pihaknya masih akan mendalami dengan memanggil pemilik pabrik jamu ilegal ini untuk dimintai keterangan.

"Kami belum mendalami dikirim dan dipasarkan kemana saja. Kami baru menghitung jumlahnya. Nanti pemilik baru akan diminta ke kantor untuk keterangan lebih detailnya," ucapnya.

Dia juga meminta agar masyarakat berhati-hati dalam mengkonsumsi jamu yang beredar, karena tidak semua jamu yang beredar di masyarakat benar-benar dibuat dari bahan-bahan alami. (arb/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads