Hakim Tanya Ganjar Soal Pesan 'Jangan Galak-galak' dari Novanto

Sidang Setya Novanto

Hakim Tanya Ganjar Soal Pesan 'Jangan Galak-galak' dari Novanto

Faiq Hidayat - detikNews
Kamis, 08 Feb 2018 11:55 WIB
Suasana persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta (Foto: Faiq Hidayat/detikcom)
Jakarta - Ganjar Pranowo menceritakan tentang pertemuannya dengan Setya Novanto di Bali. Saat itu, Ganjar masih berstatus sebagai anggota DPR.

"Pernah ketemu terdakwa di Bali? Apakah kebetulan?" tanya hakim pada Ganjar yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2018).

"Kebetulan," jawab Ganjar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar mengaku awalnya tidak ingat akan pertemuan tersebut. Kemudian ketika menjalani pemeriksaan di KPK, Ganjar diingatkan oleh penyidik KPK.

"Pertanyaan itu (disampaikan Novanto) muncul dari penyidik, 'apakah Pak Novanto pernah bicara soal e-KTP?'. Lalu saya ingat-ingat, 'waktu itu jangan galak-galak ya'. Beliau katakan (urusan e-KTP) sudah selesai, jangan galak-galak. Saya ingat itu saja," ucap Ganjar.

"Kalau sudah selesai, mau galak apa lagi?" tanya ketua majelis hakim Yanto.

"Iya yang saya ingat itu," jawab Ganjar.

Dalam dakwaan Novanto, Ganjar--yang saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR--disebut pernah bertemu Novanto. Novanto bertemu dengan Ganjar sekitar akhir 2010 atau awal 2011 di Lounge Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Novanto saat itu menjabat Ketua Fraksi Golkar. Namun memang di dakwaan jaksa, Ganjar disebut menepis 'rayuan' Novanto.



"'Gimana, Mas Ganjar, soal e-KTP itu sudah beres. Jangan galak-galak, ya,' kata Novanto saat itu. 'Oh gitu ya.... Saya nggak ada urusan' (ujar Ganjar)," tulis jaksa dalam dakwaan Novanto.

Pernyataan ini disampaikan karena Ganjar disebut mengkritik usulan atau konsep yang diajukan oleh pemerintah terkait pengadaan e-KTP. (fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads