Canda Buwas agar Hiburan Malam Bebas Narkoba: Musiknya Campur Sari

Canda Buwas agar Hiburan Malam Bebas Narkoba: Musiknya Campur Sari

Haris Fadhil - detikNews
Rabu, 07 Feb 2018 20:54 WIB
Budi Waseso/dok.detikcom (Grandyos Zafna)
Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) berkelakar soal cara agar tempat hiburan malam bebas peredaran narkoba. Salah satunya mengubah musik di tempat hiburan malam menjadi campur sari.

"Saya usulkan cobalah diskotek itu musiknya campur sari atau kasidahan, pasti nggak ada narkoba. Itu saran, kan boleh saja memberi saran," kata Buwas di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

Buwas menyebut pemberantasan peredaran narkoba di tempat hiburan malam harus konsisten. Karena itu, dilakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, seperti di DKI Jakarta.

"Banyak ini hiburan malam. Saya sampaikan ke Gubernur DKI kita harus konsisten komit dan yang sudah dinyatakan ada peredaran artinya pengusaha itu tidak care terhadap perintah presiden, perintah negara. Artinya, sudah layak ditutup," ujar Buwas.

Selain soal hiburan malam, Buwas mengaku penegakan hukum terkait narkoba masih lemah. Ia mengatakan telah menginventarisasi masalah yang dihadapi untuk diajukan ke DPR agar ada regulasi yang lebih kuat.

"Ada kelemahan hukum ya, penegakan hukum di kita. Ini yang kita sedang ajukan untuk revisi UU 35/2009 kita inventarisir permasalahan seperti sekarang ini yang kita temukan bahan juga nanti harapan kami dengan perubahan regulasi dari undang-undang yang ada kita akan lebih sempurna ke depan," katanya.

Selain itu, Buwas menyatakan sependapat dengan saran Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi soal buaya yang disiapkan untuk menerkam para bandar narkoba yang divonis bersalah. Menurutnya, kelakuan para bandar narkoba tidak manusiawi.

"Saya lihat waktu awal-awal menjadi Ketua BNN tahanan itu seperti Toge ini harusnya tidak dijaga manusia karena (perbuatan) dia tidak manusia. Harusnya buaya ya, buaya juga nggak bisa disuap walaupun Kanwil Jatim ibu siapa itu buaya bisa disuap. Jadi dia karena bisa melihara buaya darat. Karena dia bicaranya gitu. Pak Buwas ini ngarang saja, buaya bisa disuap, dikasih suap daging setumpuk sudah diam saja. Coba lakukan di depan saya, kalau nggak diemut sama buaya, diemut saja udah krotol, apalagi dikunyah," tutur Buwas.

Dia berterima kasih kepada TNI, Polri, dan Bea-Cukai yang membantu dalam memberantas peredaran narkoba. Salah satunya menangkap pengedar narkoba di wilayah perbatasan.

"Saya terus terang kalau tidak dibantu Bea-Cukai, Polri, dan TNI di perbatasan sudah berhasil menangkap beberapa bandar dan jumlahnya signifikan juga. Saya apresiasi dan beri penghargaan tinggi bagi teman-teman TNI di Kaltim, Kaltara, Kalbar, di Kepri Angkatan Laut kemarin berhasil menyergap di laut," pungkasnya. (haf/fdn)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads