Berbicara di Tokyo, Jepang sebelum bertolak ke Korsel, Pence menjanjikan bahwa AS dan sekutu-sekutunya akan mempertahankan tekanan maksimum untuk Korut hingga denuklirisasi tercapai. Pencen juga menyatakan AS segera mengumumkan sanksi baru yang paling keras dan agresif untuk Korut.
"Saya mengumumkan hari ini bahwa Amerika Serikat akan segera mengungkapkan rentetan sanksi ekonomi yang paling keras dan paling agresif untuk Korea Utara," ucap Pence usai bertemu Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, seperti dilansir Reuters, Rabu (7/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menimpali Pence, PM Abe menyatakan dirinya dan Pence sepakat bahwa AS dan Jepang 'tidak akan pernah menerima Korea Utara sebagai negara bersenjata nuklir'. Pertemuan Pence dan PM Abe itu fokus membahas aliansi keamanan AS-Jepang.
Ditegaskan oleh Pence bahwa posisi AS untuk menghadapi Korut saat ini adalah 'seluruh opsi ada di meja'.
Pence juga memperingatkan Korut agar tidak memanfaatkan Olimpiade Musim Dingin sebagai propaganda. Korut juga akan mengirimkan delegasinya. "Kita tidak akan membiarkan Korea Utara bersembunyi di balik spanduk Olimpiade, kenyataan bahwa mereka memperbudak rakyat mereka dan mengancam wilayah yang lebih luas," ucapnya.
Dijadwalkan Pence akan tiba di Korsel pada Kamis (8/2) besok. Kedatangan ini akan bertepatan dengan kehadiran pemimpin seremonial Korut, Kim Yong-Nam, yang akan menjadi pejabat Korut paling senior yang berkunjung ke Korsel sejak Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata.
Selain Kim Yong-Nam, Kim Yo-Jong yang merupakan adik pemimpin Korut, Kim Jong-Un, juga akan berkunjung ke Korsel.
(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini