Kasus Santri Garut yang Ngaku Dibacok Ternyata Bohong

Kasus Santri Garut yang Ngaku Dibacok Ternyata Bohong

Hakim Ghani - detikNews
Rabu, 07 Feb 2018 13:22 WIB
Tangkapan layar facebook/Foto: Hakim Ghani
Garut - Kasus penganiayaan seorang santri di Garut, Jawa Barat, oleh enam orang tak dikenal yang sempat viral di media sosial ternyata bohong. Polisi menjelaskan penganiayaan tersebut tidak pernah terjadi.

"Setelah kami lakukan pendalaman, kaitan dengan kejadian ini ternyata tidak benar adanya. Dipastikan kasus pengeryokan ini tidak pernah terjadi," ungkap Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, kepada wartawan di Kantornya Jalan Sudirman, Karangpawitan, Rabu (7/2/18) siang.

Kebohongan informasi tersebut terungkap setelah polisi memeriksa santri pondok pesantren Al-Futuhat yang mengaku menjadi korban penganiayaan berinisial Abd alias Uloh (24). Uloh mengaku jika dirinya tidak dianiaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Viral Santri di Garut Diduga Dianiaya, Polisi Turun Tangan

Budi mengatakan pihaknya memastikan bahwa pengeroyokan tersebut tidak terjadi. Selain meminta keterangan Uloh dan sejumlah ustaz di ponpes Al-Futuhat, polisi juga memeriksa sejumlah saksi kunci lainnya dari pihak keluarga Uloh.

"Jadi Uloh ini, mohon maaf, memiliki keterbatasan dalam berbicara. Jadi pas menyampaikan info ini, ditangkap oleh pihak pesantren dia jadi korban pengeroyokan," katanya.

Budi menyatakan tidak ada rekayasa apapun dalam kasus ini. Disampaikan Budi, kejadian ini murni kesalahan penyampaian dari Uloh kepada pihak pesantren.

"Ini human error. Yang pasti kejadian tersebut tidak pernah terjadi," pungkas Budi.

Saat ini pihak kepolisian tengah meminta keterangan pimpinan Ponpes Al-Futuhat Ustaz Ahmad Syatibi yang merupakan orang yang pertama mengunggah postingan dugaan penganiayaan itu ke Facebook.

Baca Juga: Polisi akan Periksa Kejiwaan Santri yang Mengaku Korban Penganiayaan

Sebelumnya diberitakan Abd alias Uloh (24), seorang santri di Ponpes Al-Futuhat, Leles, Garut, mengaku menjadi korban penganiayaan. Penganiayaan tersebut dikatakan Uloh terjadi pada Sabtu (3/2) malam.

Ia mengaku dikeroyok oleh enam orang tak dikenal menggunakan balok dan senjata tajam. Namun, hasil pemeriksaan polisi, tidak ditemukan luka sedikit pun di tubuh Uloh. Hanya saja, baju yang ia kenakan saat kejadian robek di beberapa bagian.

Kasus tersebut sempat ramai diperbincangkan setelah Ustaz Ahmad Syatibi yang merupakan pimpinan ponpes Al-Futuhat mengunggah foto-foto Uloh ke Facebook.

Keterangan Foto : Pra rekonstruksi kasus Santi Garut diduga Dianiaya. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads