Orang Utan yang Diberondong Peluru Ditemukan di Tengah Danau

Orang Utan yang Diberondong Peluru Ditemukan di Tengah Danau

Aditya Mardiastuti - detikNews
Rabu, 07 Feb 2018 12:44 WIB
Peluru yang ditemukan bersarang di tubuh orang utan di Kaltim (Foto: dok. COP)
Jakarta - Sebelum ditemukan mati diberondong ratusan peluru, warga sempat melaporkan penemuan orang utan di Desa Teluk Pandan, Kutai Timur, Kalimantan Timur, ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat. Petugas pun sempat akan mengevakuasi orang utan tersebut.

Temuan orang utan itu dilaporkan warga pada Minggu (4/2) sore. Posisi orang utan itu berada di tengah danau di wilayah Taman Nasional Kutai Timur (TNK).

"Ditemukan orang utan di tengah danau, kemudian petugas balai TNK menghubungi pospol yang ada di kecamatan Teluk Pandan. Kemudian sama-sama datang ke TKP," kata Kapolres Kutai Timur AKBP Teddy Ristiawan kepada detikcom, Rabu (7/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teddy mengatakan suasana di lokasi tidak memungkinkan untuk melakukan evakuasi. Pasalnya di danau tempat penemuan orang utan itu dipenuhi buaya.

"Setelah observasi di TKP dan di tempat itu warga (mengatakan) banyak buaya tidak memungkinkan dievakuasi hari Minggu. Kondisi masih hidup, yang dilakukan memberi makanan dari jarak jauh dan suplemen untuk tetap dapat bertahan karena kita upayakan untuk bergeser ke pinggir tidak mau," jelasnya.


Proses evakuasi kemudian berlanjut pada Senin (5/2). Sekitar pukul 14.00 WITa, orang utan itu bisa dievakuasi.

"Baru pukul 14.00 WITa dievakuasi, pada saat evakuasi dari TKP kondisi orang utan masih hidup. Kita bawa ke TNK sementara, kondisinya semakin memburuk, kemudian dibawa ke RS Bontang, baru kemudian orang utan itu meninggal dunia," jelasnya.

Teddy menambahkan setelah dilakukan evakuasi barulah ditemukan adanya luka tembakan senapan angin pada orang utan tersebut. Dari 130 peluru hanya 48 peluru yang bisa dikeluarkan dari tubuh orang utan tersebut.

"Tadi malam kita lakukan evakuasi, memang ditemukan beberapa luka tembakan senapan angin di badannya orang utan. Setelah diatuopsi menyatakan yang bisa dikeluarkan sejumlah 48 peluru, 40 di kepala dan 8 di anggota badan," urai Teddy.

Teddy mengatakan bangkai orang utan itu akan segera dikuburkan. "Rencana orang utan akan dikuburkan di sekitar Bontang hari ini," tutupnya.

Sebelumnya, Centre for Orang Utan Protection (COP) mengatakan dari hasil autopsi orang utan itu ditemukan ada 130 peluru. Peluru senapan angin itu bersarang di kepala (74 peluru), tangan kanan (9 peluru), tangan kiri (14 peluru), kaki kanan (10 peluru), kaki kiri (6 peluru), dan dada (17 peluru). Tak hanya itu ditemukan luka lebam pada bagian paha, dada, dan tangannya.

"Namun tim otopsi hanya mampu mengeluarkan 48 peluru. Penyebab kematian sementara diperkirakan karena adanya infeksi akibat luka yang lama ataupun yang baru terjadi. 130 peluru adalah terbanyak dalam sejarah konflik antara orang utan dan manusia yang pernah terjadi di Indonesia," kata Manager Perlindungan Habitat COP Ramadhani.

(ams/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads